Kemenperin Pacu Investasi Industri Semikonduktor untuk Produksi Cip

Cahya Puteri Abdi Rabbi
1 September 2021, 07:25
industri, cip, elektronika
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/hp.
Petugas mengawasi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 gelombang 1, di Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (13/4/2021). Konsumen komputer yang makin besar membutuhkan keberadaan industri cip semikonduktor yang kuat.

“Sebagai gambaran, startup industri chip, terlebih chip untuk artificial intelligence seperti Alphabhet dengan Google, Nvidia, Graphcore, Thinci, Grog dan puluhan startup industri chip, termasuk industri chip global saat ini dapat dilakukan kerja sama dalam memperkuat supply chain chip di Indonesia,” ujar dia.

Perkembangan dalam industri cip terus terjadi, dari cip mikrokontroler hingga artificial intelligence chip yang fungsinya semakin kompleks sejalan dengan perkembangan industri 4.0. Dengan melihat fakta itu, peran strategis industri cip ini menjadi semakin strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional maupun global.

Terlebih, pada masa industri 4.0 saat ini, kebutuhan cip semikonduktor secara konsisten terus mengalami pertumbuhan dan digunakan secara masif pada beragam produk. Oleh karenanya, perlu didorong agar secara bertahap cip semikonduktor dapat diproduksi di dalam negeri, yang sejalan dengan target pemerintah melalui program substitusi impor.

Sebagai salah satu negara G20 dengan jumlah penduduk yang besar, keberadaan industri semikonduktor di Indonesia merupakan hal yang strategis. Sebab, industri semikonduktor memiliki prospek sebagai penghasil devisa dan penciptaan lapangan kerja.

Indonesia juga berkeinginan untuk ikut berpartisipasi dalam rantai nilai industri semikonduktor dunia melalui kerja sama dengan berbagai Mitra MultiNational Companies (MNCs) dan perusahaan startup di seluruh dunia. “Indonesia akan mendorong pertumbuhan industri hilir elektronika dan secara simultan berupaya mengundang investasi industri semikonduktor dunia yang meliputi industri Fabless, Foundry, IDM, dan OSAT ke Indonesia,” kata dia.

Secara khusus, lanjutnya, Indonesia ingin belajar dari keberhasilan Taiwan dalam membangun industri semikonduktor yang saat ini berkontribusi besar bagi ekonomi negaranya. Ia berharap, kerja sama ITRI dan Engineering Center Kemenperin akan membuka komunikasi bisnis yang intensif antara perusahaan-perusahan semikonduktor dan elektronika di Taiwan dengan perusahaan-perusahaan elektronik di Indonesia.

“Indonesia tentu sangat terbuka dan menyambut masuknya investasi industri semikonduktor terkemuka seperti Intel, Samsung, TSMC, dan Quanta untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi serta mendorong agar Pegatron dan Infineon semakin memperluas investasinya di Indonesia dan dapat men-supply produk-produknya langsung ke Indonesia,” katanya.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...