Ombudsman Minta Kemendag Evaluasi Harga Eceran Tertinggi Beras

Cahya Puteri Abdi Rabbi
18 Oktober 2021, 19:39
beras,ombudsman, harga beras
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Stok beras di Gudang Bulog di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, (31/8/2021). Perum Bulog memastikan pasokan beras dalam kondisi aman. Hal ini seiring dengan stok beras yang tersimpan hingga Agustus 2021 sebanyak 1,16 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, stok beras di gudang Bulog itu terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,14 juta ton dan beras komersial sekitar 14.000 ton.

Menurutnya, jika harga HET dinaikkan terus, tetapi di luar negeri mengalami penurunan maka hal ini mengorbankan 270 juta warga negara Indonesia.

 "Karena biasanya harga HET kita sebenarnya jauh dibandingkan harga internasional yang jauh lebih rendah. Jadi kalau ini harganya naik terus, ini yang dikorbankan rakyatnya," kata Lutfi.

Sementara dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso mengatakan bahwa penggunaan cadangan beras pemerintah (CBP) semakin tidak jelas.

Hal ini dikarenakan pasar utama penyaluran beras dari Bulog, yakni Program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Program Rastra) pemerintah telah berganti.

Awalnya, pemerintah membagikan beras kepada masyarakat miskin, kini bantuan sosial yang diberikan berupa uang tunai.

"Persoalannya karena begitu program Mensos rastra jadi BLT dan paket sembako maka CBP ini berhenti. Pasarnya Bulog hilang 2,6 juta ton setahun,"  kata Budi.

 Hal ini membuat bingung Perum Bulog dalam hal pengelolaan CBP. Pemerintah meminta agar Perum Bulog menyerap hasil panen petani hingga 1 juta ton sampai 1,5 juta ton per tahun.

Sementara kebutuhan beras untuk antisipasi bencana alam dan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) maksimal hanya 850 ribu ton. Di sisi lain, pasar penyaluran beras yang dibeli sudah berkurang banyak dan penugasan tersebut tidak bisa ditolak.

"Itu sebabnya kalau kita mau stok CBP 1,5 juta ton saja pasti berlebihan, walaupun perintah negara kita harus siap serap 1,5 juta ton," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...