Australia dan Singapura Minta RI Buka Bali untuk Warga Negaranya

Image title
Oleh Maesaroh
25 Oktober 2021, 16:53
bali, Australia, Singapura, wisman
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
Petugas berjalan di area Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (21/10/2021). Sejak dibukanya penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai pada Kamis (14/10) lalu, hingga saat ini masih belum tercatat adanya kedatangan dan keberangkatan internasional termasuk belum adanya pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.

Selain karatina, menurut Sandiaga, hambatan lainnya adalah azas resiprokal.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (18/10) mengatakan daftar ke-19 negara bisa berubah dengan melihat sejumlah ketentuan, termasuk azas resiprokal.

Dengan demikian, dia bisa mencoret negara yang diperbolehkan masuk ke Indonesia jika negara tersebut melarang warga negara Indonesia (WNI) masuk ke negara mereka.

 Sandiaga mengatakan pihaknya terus melakukan pembicaraan dengan biro perjalanan wisata dari 19 negara untuk meningkatkan minat kunjungan ke Bali.

"Kami juga meminta perwakilan Indonesia di luar negeri untuk mendorong pariwisata ke Bali. Minat ke Bali masih tinggi tapi fleksibilitas persyaratan, cost, keharusan PCR dan karantina (menjadi pertimbangan wisman)," tutur Sandiaga.

Dia juga menegaskan perbaikan di dalam negeri harus terus dilakukan karena wisman akan mempertimbangkan jumlah kasus di Indonesia, termasuk Bali.

Pelaksaan protokol kesehatan yang memadai juga akan menjadi pertimbangan wisman untuk berkunjung ke Bali.

Sandiaga juga meminta wisatawan nusantara untuk tidak eforia menghadapi pelonggaran kebijakan, termasuk pembukaan obyek wisata.

"Kami meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak eforia,"ujarnya.

Luhut dalam konferensi pers, hari ini (25/10), mengatakan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun lalu, meskipun penerbangan ke Bali disyaratkan PCR, mobilitas tetap meningkat dan pada akhirnya mendorong kenaikan kasus.

"Kami sampaikan bahwa mobilitas di Bali saat ini sudah sama dengan Nataru tahun lalu, dan akan terus meningkat sampai akhir tahun ini, sehingga meningkatkan resiko kenaikan kasus,"ujar Luhut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...