Bendungan Randugunting Rampung Akhir Bulan Ini, Biayanya Rp 800 Miliar

Cahya Puteri Abdi Rabbi
17 Desember 2021, 13:08
bendungan, infrastruktur, pertanian
Kementerian PUPR
Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanas Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan dan memulai pengisian air (impounding) Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanas Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Konstruksi bendungan sendiri telah dimulai pada November 2018 dengan masa kontrak hingga November 2022.

Pembangunan diperkirakan selesai pada akhir Desember 2021. Dengan demikian, bendungan Randugunting rampung lebih cepat 11 bulan dari jadwal semula.

Pembangunan bendungan diambil dari APBN 2018-2022 dengan anggaran mencapai Rp 880 miliar.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, saat ini konstruksi Bendungan Randugunting sudah 98% dengan sisa pekerjaan penyelesaian fasilitas pendukung dan direncanakan rampung pada akhir Desember 2021.

 "Ini merupakan suatu percepatan hasil kerja sama antara Kementerian PUPR dengan seluruh mitra kerja terkait, termasuk pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, kementerian terkait, dan Perhutani," kata Jarot dalam siaran pers, Kamis (16/12).

Jarot mengatakan, bendungan yang dibangun di Kabupaten Blora tersebut juga akan memberikan manfaat untuk mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Pati sebesar 50 liter per detik.

Di Kabupaten Rembang sebesar 50 liter per detik, serta di Kabupaten Blora sebesar 100 liter per detik. Bendungan ini juga berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan agrowisata di Kabupaten Blora.

Dengan total kapasitas tampungan bendungan sebesar 14,42 juta meter kubik sebagai bendungan multifungsi, juga akan bermanfat sebagai konservasi untuk menampung air hujan.

Dengan demikian, air hujan tidak sia-sia terbuang ke laut dan dapat mengisi cadangan air tanah di Blora yang sering mengalami kekeringan.

"Juga untuk pengendalian banjir sekitar 83 meter kubik per detik," ujarnya.

Rata-rata curah hujan di wilayah tersebut berkisar antara 2.000-3.000 mm per tahun.

 Dengan selesainya konstruksi bendungan yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) ini, juga akan mendukung peningkatan irigasi premium yakni irigasi yang sumber airnya dari bendungan.

Bendungan untuk mengairi areal pertanian di kawasan kering Kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektare dengan pola tanam padi-padi-palawija.

"Kami harapkan suplai air irigasi yang cukup sepanjang tahun dapat meningkatkan indeks pertanaman dari 180% ke 250%," kata dia.

KepalaBalai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Kementerian PUPR M. Adek Rizaldi mengatakan, pembangunan Bendungan Randugunting yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya - PT Andesmont Sakti (KSO).

Pembangunan dapat selesai lebih cepat, karena tidak ada hambatan secara teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.

"Secara teknis tidak diperlukan penanganan khusus untuk konstruksinya, material timbunan juga tersedia di daerah genangan, serta didukung cuaca yang kondusif karena lebih banyak musim kemarau," kata Adek.

Pembangunan infrastruktur, termasuk bendungan, merupakan salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Keberadaan infrastruktur diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.

 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...