Mentan Sebut Harga Mie Akan Naik Tiga Kali Lipat, Ini Penyebabnya

Tia Dwitiani Komalasari
10 Agustus 2022, 13:51
Ilustrasi mie instan
freepik.com
Ilustrasi mie instan

Sebagian produsen makanan dan minuman menaikkan harga jual produknya ke konsumen akibat kenaikan bahan baku impor dan juga pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS.  Kenaikan harga jual ini terpaksa dilakukan karena biaya produksi semakin tinggi.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) , Adhi S. Lukman, mengatakan bahwa sebagian produsen makanan dan minuman terpaksa menaikkan harga jual produknya terutama yang berskala industri kecil dan menengah (IKM). Hal itu karena IKM tidak memiliki stok jangka panjang sehingga rentan terhadap perubahan harga bahan baku.

Kondisi itu berbeda dengan industri besar yang memiliki kontrak bahan baku jangka panjang. Mereka relatif tidak rentan  terhadap perubahan harga bahan baku.

"Kalau (industri makanan) yang besar punya kontrak hingga Desember 2022, itu masih tertolong," kata Adhi di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (14/7).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor gandum dan meslin Indonesia mencapai 4,36 juta ton dengan nilai US$1,65 miliar sepanjang Januari-Mei 2022.

Impor gandum Indonesia terbesar berasal dari Australia, yakni mencapai 1,57 juta ton dengan nilai US$585,6 juta dalam 5 bulan pertama tahun ini. Volume impor gandum Indonesia dari Negeri Kanguru tersebut mencapai 36% dari total impor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...