BPS dan Kemenkeu Waspadai Konflik Cina-Taiwan, Mendag: Gak Ada Masalah

Andi M. Arief
15 Agustus 2022, 17:27
Konflik Taiwan vs Cina
123rf.com
Konflik Taiwan vs Cina

Dalam rantai pasok global, Cina merupakan eksportir untuk komoditas sirkuit elektronik terpadu atau integrated circuits terbesar kedua di dunia dan eksportir komputer terbesar utama di dunia, termasuk office machine parts. Adapun, Taiwan merupakan eksportir integrated circuits terbesar pertama di dunia dan eksportir office machine parts terbesar keempat di dunia.

Tak hanya BPS, sejumlah menteri juga mewaspadai dampak dari konflik Cina-Taiwan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa ketegangan di Cina dan Taiwan bisa memicu memburuknya hubungan dagang dunia yang selama ini cenderung berjalan baik.

Ketegangan hubungan Cina dan Taiwan ini, katanya, akan mendorong banyak negara semakin meningkatkan ketahanan ekonominya masing-masing. "Artinya proteksionisme kemungkinan akan semakin besar, blok akan menjadi semakin menguat," kata Sri Mulyani Kamis (11/8).

Dia mengatakan, situasi seperti ini mendorong hubungan investasi perdagangan ke depan tidak lagi berdasarkan kepada arus barang, modal dan manusia yang sifatnya bebas seperti sekarang. Sebaliknya, hubungan ekonomi negara-negara dunia nanti bakal lebih memperhitungkan dari aspek geopolitik.

Senada dengan Sri Mulyani, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mewaspadai dampak konflik antara Cina dan Taiwan terhadap investasi. Pasalnya, Cina merupakan salah satu negara investor terbesar ke Indonesia.

"Kenapa harus waspasda? Karena salah satu negara yang investasinya besar di Indonesia itu Cina. Taiwan juga," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (8/8).

Bahli mengatakan, Kementerian Investasi tengah mendalami upaya agar dampak konflik tersebut tidak terlalu dalam terhadap investasi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menilai dampak konflik Cina dengan Taiwan terhadap perekonomian Indonesia sejauh ini cukup terbatas atau kecil, meski keadaan tersebut tetap harus diwaspadai.

"Sejauh ini memang belum terlihat ada dampak yang cukup signifikan, akan tetapi kita tetap harus waspada," ucap Febrio.

Ia menjelaskan ketegangan Cina dan Tiongkok yang kini sedang berlangsung merupakan permasalahan geopolitik, sehingga jika dilihat dari segi perekonomian konflik tersebut memiliki risiko yang bersifat eksogen.


Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...