5 Prosedur Rumit Pengiriman Kereta Cepat dari Tanjung Priok ke Bandung

Andi M. Arief
1 September 2022, 18:48
GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry menyampaikan pemaparan dalam press briefing kedatangan rangkaian kedatangan Electric Multiple Unit(EMU) dan Comprehensive Inspection Train (CIT) kereta api cepat Jakarta-Bandung di Jakarta, Kamis (1/9/2022).
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry menyampaikan pemaparan dalam press briefing kedatangan rangkaian kedatangan Electric Multiple Unit(EMU) dan Comprehensive Inspection Train (CIT) kereta api cepat Jakarta-Bandung di Jakarta, Kamis (1/9/2022).

4. Rata-rata kecepatan hanya 20-30 kilometer per jam
Truk yang membawa kereta cepat hanya diizinkan menggunakan kecepata 20-30 kilometer per jam. Selain memiliki volume besar, truk tersebut juga sangat berat yaitu mencapai 4-5 ton. Masing-masing truk akan membawa satu gerbong kereta cepat.

5. Simulasi

Simulasi pengiriman kereta cepat dilakukan bersaa BPJT dan polisi jalan raya. Hal tersebut bertujuan agar pengiriman kereta cepat berjalan lancar dan tidak menimbulkan kemacetan.

 Rahadian Ratry, mengatakan bahwa pengiriman kereta cepat akan dilakukan secara bertahap. Pengiriman pertama yang akan tiba besok terdiri dari satu trainset electric multiple unit (EMU) dan satu trainset Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta insepksi.

Sementara pengiriman kedua adalah satu trainset EMU yang diprediksi tiba 4 September 2022. Pengiriman ketiga terdiri dari 3 trainset EMU yang rencananya akan tiba di Indonesia 25 Desember 2022.

Selanjutnya pada 25 Februari 2023 rencananya akan dikirim tiga trainset EMU. Terakhir yaitu pengiriman tiga trainset EMU kembali pada 15 Maret 2023. Rahadian mengatakan, pengiriman kereta cepat dilakukan secara bertahap karena mempertimbangkan kapasitas kapal. Selain itu, pengiriman kereta cepat juga disesuaikan dengan kesiapan penampungan di Indonesia.

"Artinya, kita sesuaikan dengan selesainya proses pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata Rahadian di Jakarta, Kamis (1/9).

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Awalnya, estimasi biaya proyek kereta cepat berkisar US$6,1 miliar dengan alokasi US$4,8 miliar untuk komponen konstruksi (Engineering-Procurement-Construction/EPC) dan US$1,3 miliar non-EPC.

Kemudian, pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengestimasikan terdapat pembengkakan biaya sebesar US$2,5 miliar menjadi US$8,6 miliar pada November 2020 karena adanya kenaikan dari EPC menjadi US$6,4 miliar dan non-EPC menjadi US$6,4 miliar dan non-EPC menjadi US$2,2 miliar.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...