Penyebab Inflasi, Harga Beras Terus Menanjak pada Awal November
Harga beras naik jadi pendorong inflasi Oktober
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Setianto, mencatat harga beras mengalami inflasi sebesar 1,13% dibandingkan bulan sebelumnya. Harga beras mengalami andil pada inflasi sebesar 0,34%.
Menurut catatan BPS per Oktober 2022, rata-rata kualitas beras premium di penggilingan mencapai sebesar Rp 10.402 per kilogram (kg) atau naik 10,08% dibandingkan dengan Oktober 2021.
Selain itu, Setianto mengatakan untuk beras kualitas medium di penggilingan mencapai Rp 10.043 per kg atau naik sebesar 11,46%. Serta untuk rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 9.516 per kg atau naik 10,26%.
Dia mengatakan, kenaikan harga beras didorong oleh kenaikan harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG). BPS mencatat, GKP naik 4,13% (mtm) dari yang sebelumnya seharga Rp 5.142 per kg menjadi Rp 5.891 per kg. Sedangkan untuk GKG juga naik 1,53% (mtm) menjadi Rp 5.354 per kg, dari yang sebelumnya seharga Rp 5.142 per kg.
"Sementara harga beras grosir naik 1,62% (mtm) menjadi 10.947 per kg dari sebelumnya Rp 10.772 per kg. Beras eceran juga mengalami kenaikan hingga 1,13% (mtm) menjadi Rp 11.850 per kg dari sebelumnya Rp 11.720 per kg,” ujar Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/11).