Penyebab Inflasi, Harga Beras Terus Menanjak pada Awal November

Nadya Zahira
2 November 2022, 10:56
Seorang buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022).
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Seorang buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022).

Harga beras naik jadi pendorong inflasi Oktober

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Setianto, mencatat harga beras mengalami inflasi sebesar 1,13% dibandingkan bulan sebelumnya. Harga beras mengalami andil pada inflasi sebesar 0,34%.

Menurut catatan BPS per Oktober 2022, rata-rata kualitas beras premium di penggilingan mencapai sebesar Rp 10.402 per kilogram (kg) atau naik 10,08% dibandingkan dengan Oktober 2021.

Selain itu, Setianto mengatakan untuk beras kualitas medium di penggilingan mencapai Rp 10.043 per kg atau naik sebesar 11,46%. Serta untuk rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 9.516 per kg atau naik 10,26%.

Dia mengatakan, kenaikan harga beras didorong oleh kenaikan harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG). BPS mencatat, GKP naik 4,13% (mtm) dari yang sebelumnya seharga Rp 5.142 per kg menjadi Rp 5.891 per kg. Sedangkan untuk GKG juga naik 1,53% (mtm) menjadi Rp 5.354 per kg, dari yang sebelumnya seharga Rp 5.142 per kg.

"Sementara harga beras grosir naik 1,62% (mtm) menjadi 10.947 per kg dari sebelumnya Rp 10.772 per kg. Beras eceran juga mengalami kenaikan hingga 1,13% (mtm) menjadi Rp 11.850 per kg dari sebelumnya Rp 11.720 per kg,” ujar Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/11).

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...