Kemenkeu Bingung Lihat PHK di Tengah Tumbuhnya Industri Tekstil

Abdul Azis Said
4 November 2022, 21:05
phk, tekstil, industri
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Pabrik tekstil di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/11/2020).

Sebelumnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti kemungkinan PHK massal di industri tekstil terjadi karena adanya relokasi pabrik ke daerah dengan upah lebih murah. Hal ini didukung oleh pembangunan infrastruktur khususnya di Jawa yang semakin bagus sehingga semakin banyak kawasan industri yang berkembang.

Hal ini semakin memudahkan perusahaan untuk merelokasi pabriknya dari satu daerah ke daerah lain. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin perusahaan-perusahaan tersebut pindah ke daerah yang disebutnya lebih 'kondusif' dari sisi upah.

"Jadi, kemungkinan terlihat PHK di satu daerah tetapi muncul kesempatan kerja di daerah lain," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (3/11).

Sri Mulyani mengatakan kinerja industri tekstil masih menunjukkan perbaikan secara tahunan. Dari September 2021 hingga 2022, ekspor pakaian dan aksesori rajutan tumbuh 19,4%. Begitu pula ekspor produk non rajutan dan alas kaki yang naik 37,5% dan 41,1% secara year-on-year.

Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia atau API, Jemmy Kartiwa Sastraatmadja, mengatakan jika sebagian karyawan industri TPT kini telah dirumahkan karena turunnya permintaan tekstil.

"Jadi dulu biasanya rata-rata perusahaan tekstil bekerja 7 hari dalam satu minggu, tiap hari bekerja selama 24 jam. Namun sekarang hanya bekerja maksimum 5 hari, pada Sabtu-Minggu diliburkan," ujarnya pada Rabu (26/10).


Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...