Bulog Sarankan Pemerintah Impor Beras karena Cadangan Menipis

Tia Dwitiani Komalasari
17 November 2022, 11:04
Calon pembeli melihat berbagai jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Calon pembeli melihat berbagai jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Bulog sulit serap beras petani

Buwas mengatakan jika saat ini Bulog mengalami kendala dalam penyerapan beras dalam negeri karena ketersediaan yang rendah di tingkat produsen. Selain itu, harga beras atau gabah melonjak tinggi.

"Selain ada anomali cuaca, kita harus sadari kita tidak bisa pastikan hasil panen sesuai dengan fakta di lapangan, pasti produktivitas gabah pasti turun. Karena di beberapa wilayah, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung juga terendam banjir sawah yang sudah mau panen, sehingga akan mempengaruhi jumlah yang akan panen," kata Buwas.


Selain itu, Buwas mengatakan bahwa Bulog tidak bisa terus menerus membeli beras di tingkat produsen dengan harga yang tinggi mengikuti mekanisme pasar. Cara tersebut akan menyebabkan inflasi tinggi.

Oleh karena itu menurutnya perlu dilakukan langkah alternatif dengan segera untuk memenuhi target stok CBP 1,2 juta ton pada akhir tahun. "Kalau kita akan mendatangkan dari luar itu juga harus secepat mungkin. Karena dari beberapa negara menutup atau tidak mengeluarkan dari produksi pertanian khususnya beras," kata Buwas.

Namun demikian, dia mengatakan, terdapat kendala dalam melakukan impor. Pertama yaitu keterbatasan angkutan logistik dan kedua adalah meningkatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang akan mempengaruhi harga beli beras dari luar negeri.

"Maka kalau kita terlambat mengambil langkah, mengantisipasi, maka ini juga ada kerawanan persoalan pangan khususnya beras. Karena beras mempengaruhi inflasi, mau tidak mau, kita harus menyiapkan kebutuhan pokok ini," kata Buwas.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...