Rupiah Melemah Tersulut The Fed dan Lonjakan Covid-19 di Cina

Abdul Azis Said
22 November 2022, 10:25
Rupiah
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.
Warga menunjukkan pecahan uang rupiah kertas terbaru saat penukaran di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/8/2022).

Pernyataannya itu menambah komentar hawkish setelah sebelumnya Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengisyaratakan bank sentral masih perlu menaikkan bunga jumbo. Ia mengatakan, tingkat kebijakan yang diambil saat ini belum berada pada zona yang bisa dianggap cukup untuk menangani inflasi. Ia bahkan menyarankan suku bunga bisa dikerek antara 5%-7%.

Lukman menyebut pelemahan rupiah hari ini juga karena sentimen risk off pasar akibat kekhawatiran pada perkembangan Covid-19 di Cina. Laporan CNN Internasional, kasus baru Covid-19 di Cina bertambah sebanyak 26.824 orang pada minggu (20/11), dengan laporan dua kasus kematian, yang merupakan kasus kematian pertama dalam enam bulan terakhir.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra juga memperkirakan rupiah akan kembali tertekan ke arah Rp 15.730, dengan potensi support di kisaran Rp 15.680 per dolar AS. Pelemahan rupiah terimbas ekspektasi bahwa suku bunga The Fed masih akan terus naik hingga tahun depan. 

"Beberapa pejabat The Fed pekan lalu mengingatkan pasar bahwa The Fed mungkin belum akan menghentikan kebijakan kenaikan suku bunga nya. Masih tingginya inflasi AS menjadi penyebabnya," kata Ariston dalam risetnya.

Dari dalam negeri, permintaan terhadap dolar AS diperkirakan cukup tinggi menjelang akhir tahun seiring aksi korporasi. Hal ini akan menekan nilai tukar.

Namun, tekanan mungkin tidak besar karena sentimen pasar terlihat cukup positif pagi ini terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia terlihat menguat, dolar AS pun terlihat sedikit tertekan terhadap mata uang utama dunia lainnya dan mata uang regional.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...