Lima Penyebab Harga Beras Meroket hingga Stoknya Kritis

Tia Dwitiani Komalasari
7 Desember 2022, 16:24
Calon pembeli melihat berbagai jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Calon pembeli melihat berbagai jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Menurut Sutarto, penerapan harga felksibilitas ini mendongkrak harga beras di pasaran. Permintaan barang menjadi naik yang menyebaban kenaikan harga.

Harga fleksibilitas hanya berlaku sampai 5-17 Oktober 2022 dan dicabut pemerintah.

5. Pemerintah beli beras petani dengan harga berapa pun

Setelah harga felksibilitas dicabut, Sutanto mengatakan, harga beras sempat turun sedikit pada November. Namun demikian harga beras naik lagi karena kebijakan pemerintah yang akan membeli beras petani dengan harga berapa pun untuk menaikkan cadangan beras Bulog. Hal ini menyebabkan harga beras kembali terdongkrak naik.

"Karena pemerintah akan beli harga berapa pun ya pasti terjadi lagi kejar-kejaran harga," ujarnya.

Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang atau PIBC sudah tidak menerima pasokan beras dari daerah sejak sebulan lalu. Pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang kini hanya mengandalkan dari Bulog yang juga tersendat.

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid, mengatakan bahwa saat ini stok beras di tempatnya dalam kondisi memprihatinkan. Harga beras medium pun sudah melambung tinggi di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.

Menurut Zulkifli, harga beras medium saat ini sudah mencapai Rp 10.200 per kg. Padahal HET yang ditetapkan pemerintah mencapai Rp 9.450 per kg.

"Saat ini saya situasi pasar kritis. Kalau impor beras tidak masuk dalam dua minggu, akan terjadi sesuatu. Harga beras sudah terlalu tinggi, " ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (7/12).

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, pada Oktober 2022 rata-rata harga beras kualitas premium secara nasional mencapai Rp12.800/kg. Harga beras premium tersebut naik 1,58% dari bulan sebelumnya (month-on-month/mom), meningkat 4,06% dibanding setahun lalu (year-on-year/yoy), serta menjadi rekor tertinggi sejak 2018 seperti terlihat pada grafik.

Kenaikan juga terjadi pada beras kualitas medium. Pada Oktober 2022 rata-rata harga beras medium nasional berada di level Rp10.800/kg. Harga ini naik 1,88% secara bulanan (mom) dan meningkat 4,85% secara tahunan (yoy).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...