Kemendag Klaim Raih Transaksi Rp 246 Triliun dari Trade Expo

Nadya Zahira
23 Desember 2022, 06:30
Trade Expo
Humas Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Trade Expo Indonesia di ICE BSD, Tagerang Selatan, Minggu (23/10)

Kementerian Perdagangan mencatat adanya peningkatan nilai transaksi dari pelaksanaan Trade Expo Indonesia atau TEI ke-37 pada tahun ini. Berdasarkan data, transaksi pada gelaran TEI ke-37 mencapai USD 15,83 miliar atau setara Rp 246,64 triliun. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan nilai transaksi tahun ini jauh melebihi target yang ditetapkan sebelumnya sebesar USD 10 miliar. Secara rinci ia menyebutkan capaian berasal dari transaksi produk sebesar USD 15,28 miliar, transaksi investasi senilai USD 551,50 juta, dan remitansi jasa senilai USD 843,20 ribu. 

Secara khusus, capaian berasal dari kegiatan penjajakan kesepakatan bisnis atau business matching yang mencatatkan  transaksi dagang senilai USD 204 juta. Ada juga kegiatan penandatanganan kontrak dagang dan kesepakatan (MoU) senilai USD 12,79 miliar dengan buyers dari 31 negara. 

“Begitu banyak capaian yang membanggakan pada pelaksanaan TEI tahun ini. Salah satu di antaranya adalah transaksi dagang, yang mencapai lebih dari USD 15 miliar yang melampaui target yang kami tetapkan, yakni sebesar USD 10 miliar. Tidak hanya dari sektor barang saja, namun capaian tersebut juga berasal dari sektor investasi dan jasa,” ujar Zulkifli dalam acara Penutupan TEI ke-37, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (22/12).

Zulkifli menuturkan, Trade Expo merupakan salah satu upaya konkret pemerintah dalam strategi perdagangan. TEI tahun ini sekaligus menjadi salah satu acara monumental yang memperlihatkan geliat ekonomi Indonesia. Capaian TEI menjadi pemicu Kemendag untuk proaktif meningkatkan kualitas pelayanan dalam mendorong peningkatan ekspor nonmigas. 

“Kami tentu tidak bekerja sendirian. Kami berkomitmen untuk senantiasa membuka ruang sinergi dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar Zulkifli.

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan keberhasilan TEI 2022 merupakan upaya Kemendag untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara maju. Dia mengatakan, tidak mungkin Indonesia menjadi negara maju tanpa menguasai pasar dunia. 

Berdasarkan besaran nilai transaksi produk, terdapat lima negara dengan jumlah transaksi tertinggi. Di posisi pertama ada Tiongkok dengan nilai transaksi sebesar USD 10,78 miliar. Selanjutnya ada India dengan transaksi USD 1,5 miliar, diikuti Jepang dengan transaksi USD 843,96 juta. Pada posisi empat dan lima ada negara Mesir dengan transaksi USD 492,04 juta dan Filipina dengan transaksi USD 343,22 juta.

Adapun produk dengan nilai transaksi terbesar di antaranya adalah CPO dengan nilai USD 9,19 miliar, dan batubara USD 2,64 miliar. Ada juga produk pertanian dengan transaksi USD 777,81 juta, produk perikanan USD 441,763 juta, diikuti kertas dan produk kertas senilai USD 385,86 juta.

Hingga hari terakhir, tercatat sebanyak 1.097 pelaku usaha yang turut berpartisipasi pada pameran dagang terbesar di Indonesia itu.  

Pelaku usaha tersebut menempati aula yang terbagi ke dalam tujuh kategori produk di antaranya produk fesyen dan aksesori, manufaktur, makanan dan minuman, peralatan kesehatan, dan jasa. 

Selama TEI 2022 yang digelar pada 19 Oktober–19 Desember 2022, pameran dikunjungi 29.714 orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, pameran ini dihadiri 4.774 buyers dari 194 negara. Sementara berdasarkan negara asal, jumlah buyer terbesar berasal dari India dengan jumlah 402 buyers, Malaysia dengan jumlah 294 buyers, Tiongkok sebanyak 262 buyers, Nigeria sebanyak 148 buyers, dan Arab Saudi dengan jumlah 120 buyers.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...