Laju Industri Melambat, Menperin Siapkan Insentif Pajak hingga Energi
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyiapkan insentif di tengah perlambatan industri tanah air. Perlambatan itu tercermin dari Purchasing Managers’ Index atau PMI manufaktur Indonesia Mei 2023 yang mencapai 50,3, turun dari bulan sebelumnya sebesar 52,7.
Menteri Perindustrian, Agus Guniwang Kartasasmita, mengatakan bentuk insentif tersebut beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Insentif tersebut misalnya pengurangan biaya pajak dan energi, biaya masuk ditanggung pemerintah, serta biaya bahan baku.
Agus mengatakan, insentif tersebut terutama diberikan pada sektor padat karya yang tengah dilanda badai pemutusan hubungan kerja atau PHK. Kemenperin akan membedah seluruh sub sektor yang melambat seperti industri alas kaki serta Tekstil dan Pengolahan Tekstil atau TPT.
"Jadi seluruh sektor yang terdampak, yang penyerapan tenaga kerjanya besar. Salah satunya ya tekstil," ujar Agus saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6).
PMI Manufaktur Merosot
Associate Director Market Intelligence S&P Global Jingyi Pan mengatakan penurunan PMI Indonesia per Mei 2023 disebabkan oleh pelemahan permintaan baru di dalam dan luar negeri. Hal tersebut akan berdampak pada proyeksi pertumbuhan jangka pendek.