Harga CPO Potensi Naik Setelah Rusia Mundur dari Perjanjian Laut Hitam

Tia Dwitiani Komalasari
22 Juli 2023, 14:33
Truk bermuatan kelapa sawit menuju pabrik Permata Bunda di Pematang Panggang, Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (17/7/2023). US Department of Agriculture (USDA) memprediksi produksi minyak sawit Indonesia pada 2023-2024 mencapai 46 juta
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nym.
Truk bermuatan kelapa sawit menuju pabrik Permata Bunda di Pematang Panggang, Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (17/7/2023). US Department of Agriculture (USDA) memprediksi produksi minyak sawit Indonesia pada 2023-2024 mencapai 46 juta metrik ton atau naik 3 persen dari periode 2022-2023 yakni sebesar 44,7 juta metrik ton jika tidak ada perubahan cuaca yang ekstrem.

Harga Pangan Naik

Harga gandum dan jagung langsung melonjak setelah Rusia mengumumkan mundur dari Perjanjian Laut Hitam. Padahal sebelumnya, harga dua komoditas tersebut merosot selama dua pekan.

Hampir 33 juta metrik ton jagung, gandum, dan biji-bijian lainnya telah diekspor oleh Ukraina di bawah pengaturan tersebut. Kapal terakhir meninggalkan Ukraina di bawah kesepakatan pada hari Minggu (16/7).

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, perjanjian itu membantu menurunkan harga pangan lebih dari 20% secara global.

"Ratusan juta orang menghadapi kelaparan dan konsumen menghadapi krisis biaya hidup global. Mereka akan membayar harganya," kata Guterres dikutip dari Reuters.

Dia mengatakan, PBB akan terus berusaha mendapatkan akses tanpa hambatan ke pasar global untuk makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...