Malaysia Tiru Hilirisasi Indonesia, Larang Ekspor Logam Tanah Jarang

Tia Dwitiani Komalasari
13 September 2023, 10:37
PM Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim memberi pandangan saat Retreat Session KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Selasa (5/9/2023).
ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Rommy Pujianto/foc.
PM Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim memberi pandangan saat Retreat Session KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Selasa (5/9/2023).

Kebijakan hilirisasi yang diterapkan Malaysia dapat mempengaruhi penjualan ke Tiongkok, yang mengimpor sekitar 8% bijih tanah jarang dari negara Asia Tenggara tersebut antara bulan Januari dan Juli tahun ini, menurut data bea cukai Tiongkok.

Mineral Kritis

Awal tahun ini, Tiongkok jug mengumumkan pembatasan ekspor beberapa logam yang digunakan secara luas di industri semikonduktor. Kebijakan itu dipandang sebagai tindakan pembalasan atas pembatasan AS terhadap penjualan teknologi ke Tiongkok.

Pembatasan tersebut memicu kekhawatiran bahwa Tiongkok juga dapat membatasi ekspor mineral penting lainnya termasuk logam tanah jarang.

Analis David Merriman di Project Blue mengatakan dampak pelarangan di Malaysia masih belum jelas karena kurangnya rincian, namun pelarangan bijih tanah jarang dapat berdampak pada perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Malaysia.

“Undang-undang tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap potensi investasi di Malaysia dari pihak Tiongkok, yang telah melirik negara-negara Asia lainnya untuk mendapatkan senyawa tanah jarang yang belum diproses atau dicampur sebagai bahan baku untuk fasilitas pengolahan (tanah jarang) di Tiongkok selatan,” kata Merriman.

Produsen logam tanah jarang terbesar di luar Tiongkok, Lynas Rare Earths Ltd dari Australia, memiliki pabrik di Malaysia untuk memproses konsentrat yang diperolehnya di Australia.

Tidak jelas apakah rencana larangan ekspor Malaysia akan berdampak pada Lynas, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Malaysia telah memberlakukan pembatasan pada beberapa operasi pemrosesan Lynas, dengan alasan kekhawatiran mengenai tingkat radiasi dari proses cracking dan leaching. Lynas membantah tuduhan tersebut dan mengatakan hal itu sesuai dengan peraturan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...