Pedagang Tanah Abang Sulit Bersaing di Tiktok Shop, Banting Harga 50%
"Kalau orang konveksi di sini enggak berani jual Rp 39.000. Pakaian ini saja sudah banting harga, enggak ada yang beli," kata Anton.
Maka dari itu, Anton menyampaikan omzet tokonya kini anjlok hingga 90%. Sebagai gambaran, Anton mengatakan omzet tokonya sebelum pandemi dapat mencapai Rp 20 juta per hari, namun kini maksimal hanya Rp 2 juta per hari.
Banting Harga Demi Jualan Online
Senada, Pemilik toko gamis di Lantai dasar Pasar Tanah Abang, Surya, menilai penjualan produknya di TikTok tidak menguntungkan. Surya mengaku penjualan di TikTok sebatas strategi untuk meningkatkan kesadaran produknya di masyarakat.
Surya mengaku harus menurunkan harga penjualan produknya hingga 30% saat melakukan penjualan di TikTok. Menurutnya, TikTok tidak memberikan bantuan kepada tokonya lantaran total penonton saat dirinya melakukan siaran langsung di TikTok hanya 20 orang.
Oleh karena itu, Surya hanya melakukan siaran langsung di TikTok tiga kali seminggu dengan lama siaran 30 menit. Surya mendata toko lain dapat melakukan siarang langsung setiap hari dengan durasi hingga tiga jam.
Surya mencatat TikTok hanya memberikan bantuan kepada penjual dengan total penonton setidaknya 100 orang saat melakukan siaran langsung. Oleh karena itu, Surya mengatakan tokonya lebih bergantung pada penjualan luring dibandingkan penjualan daring untuk bertahan.
"Gamis seperti ini di TikTok hanya Rp 150.000. Orang di sana enggak peduli bahan, pedulinya model dan harga. Gamis ini kami jual di sini Rp 210.000," kata Surya.