Konsumsi Tepung Terigu Hanya Naik 1,8%, Industri Berharap pada Pemilu
Ratna menjelaskan sebelumnya makanan berbasis tepung seperti roti, mi instan, dan kue didorong oleh masyarakat berpendapatan atas. Namun kelompok ekonomi sosial tersebut kini mengubah pola konsumsi makanan berbasis tepung lantaran menghindari gluten.
"Saat ini konsumsi terigu meningkat di pedesaan dan masyarakat berpendapatan bawah karena mi instan itu sangat murah. Beberapa ribu perak saja sudah bisa makan," ujarnya.
Sebelumnya, Ratna memperkirakan, konsumsi gandum sepanjang 2023 sama dengan capaian tahun lalu sekitar 8,5 juta ton. Untuk diketahui, konsumsi gandum tahun lalu turun 4,35% dari capaian 2021 sebanyak 8,92 juta ton.
Global Agricultural Information Network atau GAIN memproyeksikan konsumsi gandum di Indonesia akan susut 4,5% pada periode Juni 2022 sampai Mei 2023 menjadi 8,4 juta ton. Sementara itu, tahun politik akan meningkatkan konsumsi gandum menjadi 8,5 juta ton pada periode Mei 2023 sampai Juni 2024.
Peningkatan terbatas tersebut disebabkan oleh konsumsi gandum untuk pakan ternak yang menurun. GAIN menilai industri pakan ternak di dalam negeri akan mengganti bahan pokok pakan dari gandum menjadi jagung. Walaupun harga jagung untuk pakan telah naik, Gain mencatat harga gandum internasional lebih mahal dari jagung lokal.