Mendag Zulhas Optimistis Neraca Perdagangan Masih Surplus Tahun Ini

Andi M. Arief
4 Januari 2024, 16:05
neraca perdagangan, surplus neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.
Ilustrasi. Surplus neraca perdagangan pada Januari-November 2023 mencapai US$ 33,63 miliar, anjlok dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 50,54 miliar.

Badan Pusat Statistik atau BPS mendata lima pasar utama Indonesia adalah Cina, negara anggota ASEAN, Amerika Serikat, India, dan Uni Eropa. Kontribusi seluruh pasar ekspor tercatat susut pada Januari-November 2023 kecuali ke Cina.

Berdasarkan data BPS, kontribusi ekspor ke Cina pada 11 bulan pertama 2023 naik menjadi 25,49% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 22,74%. Adapun tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar Indonesia adalah Cina, Jepang dan Thailand.  Nilai impor Cina mencapai US$ 56,74 miliar, naik 6,55% secara bulanan. Dengan pangsa pasar negara ini sebesar 35,43%.

"Komoditas utama yang menyumbang impor dari Tiongkok bulan ini adalah peralatan mekanis dan bagiannya. Kemudian sayuran dan perabotan, lampu atau alat penerangan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini

Impor nonmigas dari Jepang mencapai US$ 1,28 miliar, atau turun 17,92% sengan pangsa pasa sebesar 7,95%. Komoditas utamanya adalah kapal, perahu, struktur terapung, kendaraan dan bagiannya, besi serta baja.

"Dari impor negara tersebut, impor dari negara Tiongkok yang nilainya mengalami peningkatan secara bulanan. Sementara nilai impor dari Jepang dan Thailand mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan," ujar Puji.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...