Petani Ramal Harga Cabai akan Terus Turun hingga Ramadan 2024

Andi M. Arief
5 Januari 2024, 15:41
harga cabai, petani,
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/rwa.
Pedagang menimbang cabai rawit untuk pembeli di Pasar Kamis Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (30/11/2023). Harga cabai rawit jenis samia sejak tiga hari terakhir naik dari Rp80 ribu menjadi Rp110 ribu per kilogram yang disebabkan kurangnya hasil panen petani sedangkan permintaan dari wilayah Sulawesi Utara tinggi.

Tunov menjelaskan, tren penurunan harga cabai tersebut didorong oleh dua faktor. Pertama, hujan di daerah konsumen cabai, khususnya DKI Jakarta. Menurutnya, curah hujan tinggi biasanya menghasilkan dua hal, lonjakan harga cabai atau harga cabai yang jatuh.

Kedua, peningkatan volume produksi cabai di luar daerah produsen. Tunov menyampaikan panen cabai seharusnya mulai terjadi pada Februari 2024. Namun perluasan luas tanam yang terjadi pada Oktober 2023 di luar produsen cabai membuat volume produksi naik sejak Januari 2024.

Tunov mengatakan, Harga Pokok Produksi atau HPP cabai masih tertutupi oleh petani. Menurutnya, HPP cabai saat ini adalah Rp 20.000 per kg. Dengan demikian, penurunan harga yang berlanjut hingga Maret 2024 dapat membuat petani merugi.

Ia menyampaikan dampak penurunan harga cabai di tingkat petani adalah intensitas petani dalam merawat pohon. Sebab, intensitas perawatan lahan cabai memakan biaya yang cukup tinggi.

"Hal ini berpotensi gagal panen cabai karena ladang cabai tidak dikelola dengan baik. Kalau harga tinggi, petani akan bertarung menyelamatkan pohon cabai di ladang," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...