Mengapa Kinerja Tekstil Masih Lesu Meski Ada Pemilu?

Andi M. Arief
10 Januari 2024, 17:46
kaos, alat kampanye, pemilu 2024, pemilu
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Pedangang mengenakan kaos bergambar capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat menunggu kedatangan Gibran Rakabuming Raka untuk melakukan blusukan di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (23/12/2023). Dalam blusukannya, Gibran berdialog dengan pedagang untuk mendengar aspirasi mereka yang sebagian besar meminta kepada Gibran untuk memastikan harga barang-barang stabil dan terjangkau jika dia nantinya terpilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mencatat ada penurunan omzet industri TPT hingga 90% saat ini dibandingkan masa kampanye Pemilu 2019. Salah satu penyebabnya adalah pemangkasan masa kampanye dari enam bulan pada Pemilu 2019 menjadi 2,5 bulan saat ini.

Selain itu, harga penjualan Industri TPT lebih tinggi daripada kaos yang ditawarkan di lokapasar. Terlebih, Yulius berpendapat tren kampanye menjelang Pemilu 2024 lebih condong melalui media sosial dibandingkan Pemilu sebelumnya.

Maka dari itu, Yulius berencana untuk mendorong peserta Pemilu  untuk melibatkan UMKM dalam proses kampanye. Pada saat yang sama, Yulius mengimbau pelaku UMKM untuk memperluas akses pasar bidang usaha konveksi dan sablon ke ekosistem digital.

"Ke depan, pemerintah dapat mempermudah pelaku usaha untuk terhubung dalam katalog elektronik atau e-katalog. Kami berharap, seluruh sektor di pemerintahan, dapat membantu menghidupkan kembali roda perdagangan di kawasan ini," kata Yulius.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...