Sandiaga: Merger Bandara dan Maskapai akan Bantu Industri Pariwisata

Andi M. Arief
22 Januari 2024, 19:57
pariwisata, merger, bandara, maskapai
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Spt.
Wisatawan mancanegara (wisman) berwisata mengunjungi kawasan Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Senin (8/1/2024). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan 9,5 juta -14,3 juta kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang tahun 2024.

"Peningkatan frekuensi dan jumlah pesawat ini akan mendorong industri pariwisata bergairah karena harga tiket bisa semakin terjangkau," ujarnya.

Sandiaga mencatat, penyebab tingginya harga tiket pesawat saat ini adalah minimnya jumlah pesawat, frekuensi penerbangan, dan ketersediaan kursi. Di samping itu, ia menemukan peningkatan biaya bahan bakar dan biaya penunjang lainnya menjadi faktor tambahan.

Menurut Sandiaga, kombinasi tersebut membuat harga tiket pesawat tinggi, khususnya di bagian timur Indonesia. Hal ini berdampak pada industri pariwisata pada tahun lalu.

Di sisi lain, meningkatnya biaya operasional membuat Kementerian Perhubungan mengkaji tarif batas atas atau TBA tiket pesawat. Sandiaga mengatakan, beberapa maskapai memang telah menyampaikan usulan tersebut ke pemerintah.

"Mungkin perlu ditinjau ulang bagaimana rezim perhitungan operasi penerbangan agar menghubungkan beberapa destinasi wisata dengan hub di Bali," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...