Pengusaha: Harga Barang akan Naik jika Rupiah Terus Melemah

Andi M. Arief
18 April 2024, 11:19
rupiah melemah, harga barang
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Ilustrasi. Harga barang berpotensi naik akibat pelemahan rupiah.

Nilai tukar rupiah terakhir menembus level Rp 16.000 per Dolar Amerika Serikat adalah saat krisis moneter 1998. Walau demikian, inflasi saat itu mencapai 78,2%, sedangkan inflasi Maret 2024 hanya 3,05%.

Shinta menilai, pelemahan rupiah dapat mendorong inflasi lebih besar jika pemerintah tidak bisa mengendalikan kondisi tersebut.  Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan penjualan di pasar dan konsumsi masyarakat dapat melambat.

"Alhasil, tidak tertutup kemungkinan inflasi beberapa bulan ke depan akan di luar target inflasi nasional bulan dalam satu bulan pemerintah tidak bisa menstabilkan atau menguatkan penguatan nilai tukar," ujarnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede sebelumnya memperkirakan cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan terus turun akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Pelemahan ini terjadi karena ketidakpastian ekonomi global yang membuat rupiah tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS)

Josua bahkan memprediksi pelemahan cadangan devisa akan berlangsung sampai kuartal II 2024 karena masih tingginya ketidakpastian global dan kebutuhan impor dalam mengendalikan inflasi domestik.

"Penurunan cadangan devisa [terjadi] karena masih tingginya ketidakpastian global terutama terkait ekonomi AS dan arah suku bunga The Fed, serta terdapat kebutuhan dividen dan pembayaran kupon ke investor asing (non-residen)," kata Josua dikutip dari Antara, Kamis (18/4).

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...