Serangan AS Tewaskan Jenderal Iran, Warganet Khawatir Perang Dunia III

Hari Widowati
3 Januari 2020, 19:19
trending topik Twitter, Worldwar3, WWIII, Donald Trump, AS serang Iran, AS tewaskan jenderal Iran, Qassem Soleimani
ANTARA FOTO/REUTERS/U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Jake Carrillo
Kapal induk USS Harry S. Truman berlayar di samping kapal kargo amunisi USNS Amelia Earhart untuk pengisian ulang di Laut Arab, Kamis (2/1/2020). Serangan udara AS di Irak menewaskan jenderal berpengaruh dari Iran.

(Baca: Kesepakatan Dagang AS & Komitmen Pasokan OPEC Kerek Harga Minyak Dunia)

Komandan yang Paling Ditakuti

Seperti dilansir dari Independent.co.uk, Soleimani adalah komandan yang paling terkenal dan paling ditakuti sejak AS memimpin invasi ke Irak pada 2003. Ia bertanggungjawab memimpin pasukan yang membantu Presiden Suriah Bashar Assad melawan serangan pemberontak dan ISIS di negara tersebut. Ia juga memimpin sejumlah serangan terhadap pasukan AS di Irak.

Ia selamat dari upaya pembunuhan yang diperintahkan oleh agen-agen negara barat, Israel, dan negara-negara Arab selama dua dekade terakhir. Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah akan membalas pembunuhan yang terjadi pada Soleimani.

"Pengorbanan Soleimani akan membuat Iran semakin mantap melawan ekspansi Amerika dan melindungi nilai-nilai Islam kami. Tanpa ragu-ragu, Iran dan negara-negara lain yang memperjuangkan kemerdekaan akan membalas serangan ini," ujar Rouhani seperti dikutip Independent.co.uk.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, mengatakan serangan AS menghadapi konsekuensi. "Tindakan terorisme internasional AS yang membidik dan membunuh Jenderal Soleimani merupakan tindakan yang berbahaya dan sangat bodoh. AS akan menghadapi konsekuensinya," kata Zarif melalui akun Twitternya.

Associated Press menyebut kematian Soleimani adalah insiden terbaru dari serangkaian insiden yang dipicu oleh keputusan Presiden Trump untuk menarik Amerika dari kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara adidaya di dunia. Perselisihan Iran-AS sudah berlangsung lama sejak Revolusi Islam pada 1979. Bahkan, AS juga disebut berada di balik kudeta untuk menggulingkan Shah Iran pada 1953.

(Baca: Timur Tengah Makin Tegang, Harga Minyak Dunia Kian Menguat)


Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...