Ancam Kenakan Tarif 100%, Perancis dan 28 Negara Eropa Gugat AS ke WTO

Image title
Oleh Ekarina
4 Desember 2019, 10:10
Perancis dan 28 Negara Eropa Kompak Melawan Kebijakan Tarif AS.
ANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas/File Ph
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington, Amerikat Serikat, 11 Oktober 2019.

Komentar pedas juga dilontarkan Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross yang mengatakan pajak Perancis sebagai gagasan yang sangat radikal, lantaran meletakkan pajak lawan sebagai pendapatan. Ross menilai, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan Perancis untuk membantu defisit anggarannya.

(Baca: AS Tunda Kesepakatan Dagang, Harga Emas Antam Melambung Rp 6 Ribu/Gram)

"Negara lain mencoba mengembangkan teknologi mereka sendiri, daripada mencoba untuk menghukum perusahaan Amerika atas keberhasilan mereka. Sehingga mungkin itu adalah praktik 'aneh' dan mungkin membayakan," katanya. 

Di lain pihak, Menteri Keuangan Perancis juga menyebut ancaman tarif tidak dapat diterima dan mengatakan Uni Eropa (UE) siap untuk merespons jika Amerika Serikat memberlakukan tarif baru.

Komisi Eropa, eksekutif UE bahkan mengatakan 28 negara Uni Eropa akan bersatu melawan AS. Adapun tempat terbaik menyelesaikan sengketa tersebut menurut mereka yaitu di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Saya bertekad untuk membela kepentingan negara dan Eropa," kata Macron.

Pada kasus sebelumnya, AS telah menjatuhi bea masuk 25% atas anggur dan keju Perancis sebagai buntut konflik subsidi ilegal Airbus oleh Uni Eropa. 

Sedangkan terkait rencana bea masuk terbarunya ini untuk produk sampanye, tas, keju, dan lainnya, telah menyebabkan kekhawatiran pasar. Beberapa saham perusahaan barang mewah Perancis turun cukup dalam pada perdagangan kemarin. 

Saham Hermes (HRMS.PA) anjlok sekitar 2,8%, sementara LVMH (LVMH.PA) dan Kering (PRTP.PA) masing-masing turun 1,7% dan 2,8%. Pembuat sampanye Vranken Pommery (VRKP.PA) turun sebesar 2,4%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...