Upaya Pemakzulan Presiden Trump Dimulai, Parlemen AS Gelar Investigasi
Pemimpin Partai Republik di parlemen Kevin McCarthy menyatakan Pelosi sebagai juru bicara parlemen. “Tapi dia tidak berbicara untuk Amerika dalam isu ini,” ujarnya, seperti dikutip BBC. “Dia tidak bisa secara unilateral memutuskan kami dalam penyelidikan pemakzulan.”
(Baca: Infografik: Bisnis Keluarga Trump Menjangkau Indonesia)
Di sisi lain, Biden menyangkal telah melakukan pelanggaran dan mendukung proses pemakzulan, kecuali bila Trump dinyatakan tidak bersalah dari hasil investigasi. Ia mengatakan bahwa pemakzulan Trump adalah tragedi, “Tapi tragedi yang dibuatnya sendiri,” kata Biden seperti dikutip BBC.
Pengumuman Pelosi ini menandai dimulainya investigasi atas pembicaraan Trump dengan Zelenski. Adapun Pelosi menyatakan investigasi mengenai isu lainnya terkait Trump yang dilakukan komite kongres akan dilanjutkan dalam satu payung yakni penyelidikan resmi terkait pemakzulan.
Mengutip BBC, jika langkah ini berlanjut, parlemen akan mengadakan pemungutan suara untuk setiap dakwaan. Dengan parlemen yang dikuasai Demokrat, proses ini semestinya bisa dilalui dengan mudah. Namun, kesulitan tampaknya akan muncul di tahap selanjutnya, yakni di senat. Dibutuhkan 2/3 suara dukungan dari senat untuk memakzulkan Trump, sedangkan Senat dipegang orang Republik.
Mengutip New York Times, langkah parlemen AS ini membuat Trump menjadi presiden ke-empat AS yang menghadapi pemakzulan. Presiden Andrew Johnson dan Bill Clinton juga pernah menghadapi pemakzulan, namun diselamatkan oleh Senat. Sedangkan Presiden Richard M. Nixon mundur dari posisinya di tengah voting parlemen untuk pemakzulan dirinya.