Salah Kelola Data Pengguna, Facebook Bayar Denda US$ 5 Miliar

Hari Widowati
25 Juli 2019, 10:09
Facebook, denda Facebook, kebocoran data pengguna Facebook, Cambridge Analityca
Katadata
Facebook bersedia membayar denda US$ 5 miliar tetapi beberapa anggota FTC menilai denda saja tidak cukup.

Investigasi Buntut Skandal Cambridge Analytica 

Komisi Perdagangan Federal membuka investigasi terhadap Facebook pada akhir tahun lalu. Ini merupakan buntut dari bocornya informasi pribadi dari jutaan pengguna Facebook dalam skandal yang melibatkan Cambridge Analytica.

Investigasi itu dilakukan untuk memastikan apakah Facebook melanggar kesepakatan yang dibuat pada 2012. Saat itu, Komisi memerintahkan perusahaan teknologi itu meminta persetujuan konsumen sebelum membagikan data mereka kepada pihak ketiga.

Facebook dikenakan denda jumbo lantaran dinilai menggunakan pernyataan yang 'menipu' dan pengaturan yang mengabaikan pilihan privasi konsumen. Dua orang anggota Komisi dari Partai Demokrat mengambil keputusan yang berbeda dengan keputusan Komisi. Pasalnya, mereka menilai denda itu tidak cukup untuk menghukum Facebook.

“Kesepakatan yang diusulkan kecil dampaknya terhadap model bisnis atau praktik yang mengarah pada pelanggaran hal serupa," tulis Anggota Komisi Rohit Chopra dalam dissenting statement. Kesepakatan Facebook dan Komisi Perdagangan Federal juga tidak mencakup larangan terhadap pengawasan dan strategi iklan massal perusahaan.

(Baca: Uang Digital Facebook Ditolak karena Alasan Regulasi hingga Keamanan)

Pertanyaan-pertanyaan mengenai pelanggaran privasi konsumen membayangi para pengguna Facebook selama bertahun-tahun. Dalam rapat dengar pendapat di Parlemen AS mengenai rencana peluncurkan mata uang digital Facebook, para anggota parlemen mempertanyakan kepastian perlindungan terhadap privasi penggunanya. Dalam kesepakatan tersebut, Facebook juga menyatakan tidak melakukan pelanggaran.

(Baca: Facebook dan Pebisnis Mata Uang Digital Klaim Libra Kebal Penipuan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...