The Fed: AS Butuh Lebih Banyak Stimulus Fiskal Lawan Dampak Corona

Agustiyanti
13 Mei 2020, 08:00
the fed, stimulus fiskal, pemulihan ekonomi as, ekonomi as
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri/ama/dj
Ilustrasi. Parlemen AS telah menyepakati bantuan stimulus fiskal sebesar US$ 3 triliun.

"Ini benar-benar tidak tergantung pada gubernur dan presiden untuk membuat orang merasa aman membawa keluarga mereka kembali keluar untuk makan malam atau menonton film," kata Kashkari.

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak berencana untuk menonton film sampai tersedia vaksin atau pengobatan yang benar-benar efektif melawan corona. "Kita tidak akan memperbaiki ekonomi sampai berhasil mengatasi virus ini," katanya.

(Baca: Tingkat Pengangguran AS Sentuh 14,7%, Terburuk Sejak Depresi Besar)

Gubernur The Fed Philadelphia Patrick Harker juga memperkirakan pemulihan ekonomi akan tidak merata. Selama beberapa minggu terakhir, pembuat kebijakan Fed telah menekankan pentingnya pengujian luas dan pelacakan kontak sebagai kunci untuk mencegah lonjakan baru infeksi.

Bank Sentral juga menekankan perlu perhatin pada upaya jarak fisik dan protokol keselamatan lainnya. Kondisi ini memang akan membuat produktivitas sulit kembali normal dan hampir mustahil ke tingkat sebelum krisis.

Namun, pembukaan tanpa batasan sakan menyebabkan hilangnya nyawa yang tak perlu.

Gubernur The Fed St. Louis James Bullard menyebut kondisi saat ini dapat menyebabkan Depresi Hebat baru dengan jutaan orang kehilangan pekerjaan sementara.

Ekonomi AS mengalami pukulan lebih berat dibanding krisis keuangan 2008/2009 akibat pandemi corona. Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi terbesar di dunia ini bahkan tercatat negatif hingga 4,8%.

AS saat ini tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia mencapai 1,4 juta. Lebih dari 80 ribu orang AS meninggal akibat pandemi ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...