Perusahaan Tiongkok Sebut Vaksin Buatannya Ampuh Tangkal Corona
Mengutip New York Times, Sabtu (23/5), Peneliti Institut Bioteknologi Beijing Wei Chen menyatakan, hasil uji coba ini merupakan tonggak yang penting dalam pengembangan vaksin Covid-19. Namun, hasil ini harus ditafsirkan secara hati-hati, karena pengembangan vaksin ini belum pernah terjadi sebelum pandemi.
"Hasil uji coba berupa peningkatan kekebalan tidak selalu menunjukkan vaksin tersebut akan melindung manusia dari Covid-19," kata Wei Chen, dilansir dari New York Times.
Saat ini, CanSino Biologics dilaporkan telah memulai studi tahap kedua, dengan jumlah peserta uji coba meningkat menjadi 500 orang. Berbeda dengan tes pertama, pada tahap ini, dosis yang diberikan kepada peserta adalah dosis menengah dan tinggi.
Selain itu, dalam tahap kedua vaksin juga akan diuji coba untuk orang berusia 60 tahun ke atas, yang merupakan golongan umur rentan terinfeksi virus corona.
Adapun, beberapa vaksin lainnya yang juga menunjukkan hasil menjanjikan adalah, vaksin mRNA-1273 yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Moderna.
Perusahaan asal Massachusetts, Amerika Serikat (AS) ini mengumumkan, 45 peserta uji coba vaksin menunjukkan mampu mengembangkan antibodi dalam waktu 15 hari. Tingkat antibodi yang terlihat dalam darah peserta, dilaporkan sebanding dengan yang terlihat pada orang yang telah pulih dari virus corona.
Sementara, peneliti Universitas Oxford juga mengumumkan, bahwa vaksinnya, yang diberi nama ChAdOx1-nCov19, siap diuji coba pada 10.000 orang dan dapat segera diproduksi pada September 2020.
(Baca: Uji Coba Pertama, Moderna Klaim Vaksinnya Hasilkan Antibodi Corona)