AS Diprediksi Tak Akan Cabut Blokir Huawei meski Xiaomi & TikTok Bebas

Fahmi Ahmad Burhan
15 Juni 2021, 09:47
huawei, amerika serikat, digital, joe biden
Huawei dan Xiaomi
Logo Huawei dan Xiaomi. Meski blokir untuk Xiaomi dan TikTok telah dibuka, namun Presiden AS Joe Biden diprediksi tak akan mencabut blokir Huawei.

Huawei sebenarnya telah masuk daftar hitam (blacklist) perdagangan AS sejak Mei 2019 lalu. Pemerintah Negeri Paman Sam melarang korporasi bekerja sama dengan Huawei, tanpa izin.

Dampaknya, Google tidak dapat bermitra dengan Huawei. Perangkat Huawei pun tidak didukung sistem operasi atau operating system (OS) Android maupun Google Mobile Services (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.

Nasib Huawei berbeda dengan perusahaan Tiongkok lainnya, seperti pengembang TikTok, ByteDance dan Xiaomi. Biden pada pekan lalu (9/6) telah resmi mencabut perintah eksekutif terkait pemblokiran TikTok oleh Trump. 

Biden memilih untuk mengatasi risiko keamanan TikTok dengan mengidentifikasi aplikasi dan mempromosikan internet yang terbuka. "Pemerintah berkomitmen untuk mempromosikan internet yang terbuka, dapat dioperasikan, andal, dan aman untuk mendukung ekonomi digital global,” kata seorang pejabat senior pemerintah pada pekan lalu (9/6) dikutip dari The Verge.

Padahal, TikTok sempat ditekan dan diminta untuk menjual sebagian sahamnya kepada perusahaan di Negeri Paman Sam. Mantan Presiden AS Donald Trump saat itu memberikan batasan waktu kepada ByteDance untuk menjual operasional TikTok di AS. 

ByteDance sempat berencana membentuk TikTok Global untuk operasional di AS. Perusahaan asal AS, Oracle rencananya mempunyai 12,5% dan Walmart 7,5% saham. 

Setelah Joe Biden memimpin AS, ByteDance membatalkan kesepakatan dengan Oracle dan Wallmart. "Trump telah pergi. Alasan kesepakatan itu hilang bersamanya," kata sumber yang mengetahui masalah ini, dikutip Business Insider, Februari lalu (15/2).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...