Inggris Berencana Akhiri Lockdown dan Cabut Aturan Wajib Masker

Cahya Puteri Abdi Rabbi
6 Juli 2021, 19:02
inggris, covid, covid-19, inggris cabut lockdown, lockdown di inggris, aturan masker di inggris, pembatasan sosial di inggris, ppkm, pandemi covid
ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/HP/dj
Pandemi Covid-19 di Inggris.

Inggris mencatat angka kematian tertinggi ketujuh di dunia karena Covid-19. Johnson sempat disebut terlalu lambat menerapkan pembatasan di Inggris. Hingga saat ini, Johnson telah menerapkan tiga kali lockdown untuk membendung penyebaran virus corona.

Meski begitu, tingkat vaksinasi di Inggris cukup tinggi. Menurut data 84% penduduk dewasa di negara itu sudah mendapatkan satu kali suntikan vaksin corona. Sedangkan yang sudah menjalani dua kali suntik vaksin mencapai 64% penduduk.

Rencana PM Johnson untuk menghapus lockdown dan tidak mewajibkan penggunaan masker mendapat kritik keras dari serikat tenaga kesehatan setempat. Menurut mereka, ancaman Covid-19 belum bisa ditekan dan masih sangat membahayakan masyarakat.

Ketua Dewan Perhimpunan Kesehatan Inggris (BMA), Chaand Nagpaul mengatakan aturan untuk membuka masker, apalagi saat berada di dalam transportasi umum sangat tidak masuk akal.

“Karena jumlah kasus terus meningkat akibat transmisi cepat dari varian Delta. Tidak masuk akal untuk menghapus pembatasan secara keseluruhan meski hanya dalam waktu dua minggu,” kata Nagpaul dikutip dari BBC News, Selasa (6/7).

BMA juga mendesak pemerintah Inggris menggencarkan sosialisasi kepada publik tentang bagaimana virus menyebar dan pentingnya ventilasi yang baik - termasuk pengaturan standar hukum. Nagpaul mendesak pemerintah untuk tidak membuat kemajuan yang dibuat dalam program vaksinasi sia-sia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...