Triliunan Rupiah Pendapatan Pfizer dan AstraZeneca dari Vaksin Covid
Sedangkan, pada Juni 2021, vaksin AstraZeneca paling banyak dibeli oleh Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX). Jumlahnya tercatat sebanyak 721 juta dosis. Nantinya, vaksin tersebut akan diberi kepada negara-negara berpenghasilan rendah.
Negara pembeli vaksin asal Inggris ini ialah Amerika Serikat dan Uni Eropa sebanyak 300 juta dosis. Disusul India dengan 210 juta dosis. Lalu, negara-negara yang membeli dalam kisaran 100 juta dosis, yakni Jepang, Brasil, dan Inggris.
Indonesia termasuk salah satu negara yang menggunakan AstraZeneca dalam proses vaksinasi. Jumlah dosis yang dipesan sebanyak 50 juta dosis.
Target Produksi Pfizer dan AstraZeneca
Berkaca pada kinerja perusahaan selama pandemi berlangsung, Pfizer berniat menaikkan proyeksi penjualan vaksin hingga akhir tahun sebesar 29%. Dari sejumlah US$ 26 miliar, menjadi US$ 33,5 miliar (Rp 482 triliun).
Kenaikan proyeksi ini karena Pfizer telah menekan kontrak penjualan pertengahan Juli 2021 untuk 2,1 miliar dosis vaksin. Perusahaan akan memproduksi total 3 miliar dosis vaksin hingga akhir tahun.
Selain itu, melansir Reuters, Rabu (28/7), Pfizer yakin suntikan booster atau dosis ketiga vaksin Covid-19 akan dibutuhkan masyarakat dunia. Pihaknya akan mengajukan permohonan izin penggunaan darurat (EUA) booster tersebut pada awal Agustus.
Melansir The Guardian, analis bank investasi SVB Leerink, Inggris, memperkirakan penjualan vaksin AstraZeneca akan mencapai US$ 1,9 miliar tahun ini dan US$ 3 miliar pada 2022.
Angka 2021 dinilai bisa jauh lebih tinggi apabila AstraZeneca mencapai target ambisius 3 miliar dosis. Perusahaan telah berjanji akan memasok vaksin secara nirlaba selama pandemi ini.
Penyumbang bahan: Alfida Febrianna (magang)