Abaikan WHO, Negara Maju Tetap Rencanakan Suntikan Vaksin Booster

Agustiyanti
6 Agustus 2021, 09:55
vaksin booster, who, vaksin covid-19
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas medis menyuntikan vaksin astrazeneca kepada warga RT 03/RW 03, Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur bersiap untuk melakukan suntik vaksin,Kamis (3/6/2021). Vaksinasi massal dilakukan usai ratusan orang dari kawasan tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Vaksinasi diberikan kepada warga yang sebelumnya telah dinyatakan negatif Covid-19 hasil swab PCR.

Regulator AS perlu mengubah otorisasi penggunaan darurat mereka sebelum pejabat dapat merekomendasikan suntikan tambahan. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyetakatan bekerja untuk membuat dosis ketiga tersedia lebih cepat dalam keadaan tertentu.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (5/8) menyerukan penghentian booster hingga setidaknya akhir September, dengan mengatakan tidak dapat diterima bagi negara-negara kaya untuk menggunakan lebih banyak pasokan vaksin global.

Negara-negara berpenghasilan tinggi memberikan sekitar 50 dosis untuk setiap 100 orang pada  Mei, dan jumlah itu meningkat dua kali lipat, menurut WHO. Sementara itu, negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang, karena kurangnya pasokan.

"Saya memahami kepedulian semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakan lebih banyak lagi," kata Tedros.

Jerman menolak tuduhan itu, dengan mengatakan pihaknya juga akan menyumbangkan setidaknya 30 juta dosis vaksin ke negara-negara miskin.

"Kami ingin memberikan vaksinasi ketiga kepada kelompok rentan di Jerman dan pada saat yang sama mendukung vaksinasi sebanyak mungkin orang di dunia," kata Kementerian Kesehatan Jerman. 

Pfizer (PFE.N) mengatakan booster kemungkinan besar diperlukan karena berkurangnya respons antibodi, terutama setelah enam bulan. Hal serupa juga dinyatakan oleh Moderna yang tengah melakukan uji coba kedua vaksin booster. 

Pemerintah Indonesia telah mendistribusikan 90.988.817 dosis vaksin virus corona Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu, 68.641.750 dosis vaksin atau 75% telah digunakan hingga 2 Agustus 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...