Risiko Gagal Bayar Utang Amerika Mampu Memicu Krisis Baru

Agustiyanti
22 September 2021, 19:02
utang amerika, utang, amerika serikat
ANTARA FOTO/REUTERS/Erin Scott/AWW/dj
Ilustrasi. Utang Amerika Serikat mencapai US$ 28,4 triliun atau setara Rp 404 kuadriliun.

Moody’s memperkirakan, jatuh tempo utang AS akan terjadi pada 20 Oktober, meski Departemen Keuangan AS belum memberikan perkiraan. Pada saat itu, pejabat Departemen Keuangan AS akan menghadapi pilihan yang sulit, seperti apakah akan gagal membayar US$ 20 miliar jaminan sosial untuk manula atau gagal membayar pemegang obligasi utang AS. 

Kegagalan bayar utang akan menjadi  keputusan yang dapat merusak kepercayaan pada utang AS dan secara permanen mendorong biaya pinjaman tinggi federal biaya pinjaman lebih tinggi.

Kegagalan untuk menaikkan batas utang akan berdampak buruk pada pasar keuangan global. Suku bunga akan melonjak karena investor menuntut tingkat pengembalian yang lebih tinggi untuk risiko mengambil utang AS, mengingat ketidakpastian tentang pembayaran. 

Kenaikan suku bunga sebagai dampak dari kegagalan tersebut akan berdampak pada perekonomian, yakni meningkatkan biaya tidak hanya untuk pembayar pajak tetapi juga untuk konsumen dan peminjam lainnya. Nilai dolar AS juga akan turun dalam jangka panjang karena investor mempertanyakan keamanan pembelian imbal hasil AS. Biaya kredit mobil dan rumah akan meningkat.

“Harga saham akan terpangkas hampir sepertiganya pada aksi jual terburuk, memangkas US$ 15 triliun kekayaan rumah tangga,” kata Moody's.

Pasar akan pulih setelah kebuntuan teratasi, tetapi sejumlah kerugian akan permanen. Imbal hasil treasury, suku bunga hipotek, dan tingkat pinjaman konsumen dan korporasi lainnya akan melonjak, setidaknya sampai batas utang diselesaikan dan pembayaran treasury dilanjutkan.

Kedua partai, baik Demokrat maupun Republik tetap yakin pelonggaran plafon utang akan  dapat dihindari. Baik pejabat Gedung Putih dan anggota parlemen GOP bersikeras dalam beberapa hari terakhir bahwa plafon utang akan dinaikkan atau ditangguhkan. Namun, mereka beradu pendapat mengenai bagaimana hal itu akan terjadi.

Partai Republik bersikeras bahwa Demokrat harus meningkatkan batas utang mereka sendiri, karena mereka mendorong triliunan dolar dalam prioritas pengeluaran baru. Namun, Demokrat telah menolak pendekatan itu  dan menerkankan bahwa  tingkat utang nasional saat ini, yang memerlukan kenaikan pagu utang, disebabkan oleh serangkaian prioritas kebijakan dari kedua belah pihak. 

Meski masalah ini rampung sebelum batas utang dilanggar, masalah berbelit ini merugikan pembayar pajak dan ekonomi Amerika dalam jangka panjang. Pertarungan anggaran atas pagu utang tahun 2011 dan 2013 di bawah pemerintahan Obama menciptakan ketidakpastian keuangan dan investasi bisnis yang mengempis, merugikan ekonomi AS sebanyak US$ 180 miliar dan 1,2 juta pekerjaan pada 2015, menurut Zandi dan Yaros.

Secara historis, kedua belah pihak telah bersatu untuk memastikan plafon utang dinaikkan. Namun, membawa kondisi ini menjadi pion politik akan membahayakan kepercayaan internasional pada pemerintah AS, mendorong biaya pinjaman lebih tinggi, bahkan jika itu tidak dilanggar.

“Dampak seluruh proses ini akan tercermin dalam biaya yang lebih tinggi bagi pembayar pajak,” kata Zandi. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...