Hindari Kasus Penyiksaan, Malaysia Diminta Teken MoU Perlindungan TKI

Image title
Oleh Maesaroh
18 Oktober 2021, 15:18
Malaysia, Indonesia, TKI
Kementerian Luar Negeri
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Saifuddin Abdullah saat melakukan pertemuan bilateral di Jakarta, Senin (18/8)

MH berhasil diselamatkan PDRM pd tanggal 24 November 2020 berdasarkan informasi awal yang diberikan LSM Tenaganita dan berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur.

Majikan juga telah ditahan. MH mengalami penyiksaan antara lain pemukulan dg benda tumpul, luka sayatan benda tajam, disiram air panas dan tidak diberi makan. Saat ini MH berada di RS Kuala Lumpur untuk mendapatkan perawatan.

Sebelumnya, juga ada kasus Almarhumah Adelina Lisau di Penang dimana hingga saat ini majikan belum mendapatkan ganjaran hukum atas perbuatannya bahkan dibebaskan dari hukuman.

Menanggapi permintaan Indonesia,  Dato’ Saifuddin Abdullah mengatakan pemerintah Malaysia berjanji untuk memberikan perlakuan lebih adil kepada pekerja Indonesia.

"Harus saya katakan bahwa pekerja Indonesia di Malaysia telah memberikan banyak kontribusi terhadap banyak sektor baik perniagaan, keluarga, atau ekonomi,"tuturnya.
 
Selain mendesak diselesaikannya Mou Penempatan dan Pelindungan Pekerja Domestik Indonesia di Malaysia, Retno mengatakan Indonesia  mendorong pentingnya mekanisme perekrutan “One Channel System”.
 

Mekanisme tersebut bisa meningkatkan pengawasan bersama dalam proses penempatan, memastikan akurasi data pekerja migran Indonesia sektor domestik di Malaysia, dan mencegah potensi tindak pidana perdagangan orang.

"Indonesia juga mengharapkan kiranya System Maid Online (SMO) dapat dihentikan karena akan menyulitkan pelindungan terhadap pekerja migran Indonesia dan dapat memperbesar kemudharotan,"tutur Retno.

 Sistem tersebut membuat perwakilan Indonesia  tidak memiliki data yang jelas  dan akurat mengenai nama majikan, ataupun memastikan jika besaran gaji yang diterima sesuai ketentuan.

Indonesia juga berharap Malaysia bisa memperluas akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, seperti membuka Community Learning Centres di kawasan-kawasan non ladang dan juga di semenanjung.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...