Harga Minyak Mentah Tembus US$100/Barel, Tertinggi Sejak 2014
Rusia adalah eksportir terbesar kedua minyak mentah di dunia setelah Arab Saudi. Negara tersebut juga menjadi eksportir terbesar gas alam.
"Kita lihat harga terus naik. Investor mengkhawatirkan akan berkurangnya pasokan," Tina Teng, analis market dari CMC Markets.
Serangan Rusia ke Ukraina ini akan semakin meningkatkan ketidakpastian perekonomian global. Pada tahun ini, pemulihan ekonomi juga dibayang-bayangi meroketnya inflasi serta pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Fed).
Kenaikan harga minyak dikhawatirkan akan semakin melambungkan inflasi karena bisa mendongkrak tarif transportasi, harga makanan, hingga BBM.
Dana Moneter Internasional (IMF) telag menaikan proyeksi Indek Harga Konsumen dunia menjadi 3,9% pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya (2,3%).
"Kenaikan harga minyak akan semakin meningkatkan tekanan bank sentral di seluruh dnia untuk mempercepat pengetatan kebijakan moneter dan menaikkan suku bunga secara agresif. Langkah itu diambil untuk menekan inflasi, tutur Chua Hak Bin, ekonom senior Maybank di Singapore.
Lonjakan harga minyak ikut menyeret kenaikan bahan bakar fosil lain. Padahal bahan bakar fosil seperti minyak mentah, gas alam, dan batu bakar memasok 80% dari kebutuhan energi dunia.