Utang Ukraina Bengkak, Moody's Pangkas Peringkat Kredit
Lembaga pemeringkat utang Moody's memangkas peringkat kredit Ukraina menjadi Caa3 dari Caa2, dengan pandangan negatif pada Jumat (20/5). Keputusan tersebut diambil menyusul meningkatnya risiko terhadap keberlanjutan utang pemerintah sepanjang aksi invasi Rusia.
"Ukraina mendapat manfaat dari komitmen besar dukungan keuangan internasional, membantu mengurangi risiko likuiditas langsung. Kenaikan signifikan dalam utang pemerintah kemungkinan tidak berkelanjutan dalam jangka menengah," kata lembaga pemeringkat dilansir dari Reuters, Sabtu (21/5).
Perusahaan multinasional itu juga sebelumnya terus meninjau pandangan pemeringkatan utang negara itu, kemudian merevisinya. Itu karena ketidakpastian seputar evolusi perang dan implikasi kredit yang terkait dengannya.
Sementara itu, para pemimpin keuangan negara G7 sepakat untuk menyalurkan bantuan baru ke Ukraina senilai US$ 9,5 miliar pada Jumat (20/5). Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa negara pecahan Uni Soviet tersebut memiliki cukup uang untuk menjaga ekonomi negara dan bertahan terhadap dampak invasi Rusia.
Adapun Moody's memperkirakan konflik militer di Ukraina akan lebih lama dari yang diperkirakan semula. Alhasil, produk domestik bruto atau PDB riil negara itu diprediksi bakal menyusut sekitar 35 % pada 2022.
Moody's juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Ukraina baru akan memulai pemulihan pada 2023, di mana invasi Rusia dinilai telah menyebabkan kerusakan permanen pada PDB negara itu.
Sebelumnya, Moody's juga menyatakan Rusia berpotensi kesulitan bayar utang. Itu menyusul sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia sebagai imbas serangan ke Ukraina yang bakal berdampak pada kelancaran pembayaran utang.
Untuk itu, Moody's memantau pembayaran kupon obligasi Rusia apakah ada penundaan dalam melaksanakan pembayaran kupon. "Jika terjadi keterlambatan pembayaran yang melampaui masa tenggang, peringkat B3 akan konsisten," kata Moody's dalam laporannya dikutip Jumat (4/3).
Moody's menurunkan peringkat utang jangka panjang Rusia, baik penerbitan utang mata uang lokal maupun valuta asing, menjadi rating B3 atau non-investment grade dari sebelumnya Baa3 investment grade. Moody's juga terus memantau potensi penurunan lebih lanjut.
Ada dua alasan Moody's menurunkan peringkat utang Rusia. Pertama, terdapat risiko hambatan pada pembayaran utang negara akibat sanksi Amerika dan negara barat. Kedua, kemungkinan gangguan berkelanjutan terhadap ekonomi dan sektor keuangan, akibat sanksi yang akan membatasi akses Rusia ke cadangan internasional yang dibutuhkan untuk melindungi Rusia dari guncangan merugikan.
Sementara itu, Bank Dunia juga telah resmi menghentikan seluruh programnya di Rusia dan Belarusia untuk merespons invasi kedua negara tersebut terhadap Ukraina. Dalam pernyataan resminya, Bank Dunia mengatakan pihaknya sudah tidak lagi memberikan pinjaman investasi kepada Rusia sejak 2014. Adapun untuk Belarusia, pinjaman sudah tidak diberikan lagi sejak pertengahan 2020.
“Terhadap invasi atas Ukraina dan kekerasan terhadap orang-orang Ukraina, Bank Dunia sudah menghentikan seluruh programnya di Rusia dan Belarusia yang berlaku secepatnya,” tulis Bank Dunia di situs resminya, Maret lalu.