Serangan Bom dan Aksi Pembakaran Melanda Kawasan Selatan Thailand

Aryo Widhy Wicaksono
17 Agustus 2022, 15:28
Ilustrasi Seorang Thai Royal Guard memakai masker saat ia berdiri berjaga di dalam Royal Palace di Bangkok, Thailand, Rabu (5/2/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silv
Ilustrasi. Seorang Thai Royal Guard memakai masker saat ia berdiri berjaga di dalam Royal Palace di Bangkok, Thailand, Rabu (5/2/2020).

Organisasi Deep South Watch yang memantau kekerasan ini, setidaknya mendata 7.300 orang telah tewas dalam konflik ini sejak 2004. Pembicaraan damai yang dimulai pada 2013, telah menghadapi beberapa kali gangguan.

Serangan pada Rabu ini terjadi setelah pemerintah Thailand pada awal tahun ini kembali memulai diskusi dengan kelompok separatis utama, yakni Barisan Revolusi Nasional, setelah mengalami jeda selama dua tahun karena pandemi.

Pembicaraan tersebut menyulut kekecewaan dari Organisasi Persatuan Pembebasan Patani (PULO). Mereka merasa dikesampingkan dari putaran terakhir pembicaraan sehingga melancarkan serangan bom selama bulan suci Ramadan, dan mengeklaim dialog yang dilakukan pemerintah dengan Barisan Revolusi Nasional tidak inklusif.

Pemimpin organisasi itu, Kasturi Makhota, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan hari Rabu "tidak ada hubungannya dengan PULO".

Meskipun Barisan Revolusi Nasional dianggap sebagai kelompok separatis yang paling berpengaruh di kawasan ini, anggota lokal beroperasi dengan otonomi tertentu.

Mereka umumnya melakukan serangan dalam skala kecil, seperti penembakan di jalan dan penyergapan dengan bom pinggir jalan. Mereka juga dikenal karena serangan terkoordinasi sesekali ketika berusaha menunjukkan sikap politik dengan unjuk kekuatan.

Walaupun begitu, ABC News melaporkan, sempat terjadi pertumpahan darah secara besar-besaran. Pada November 2019, kelompok bersenjata membunuh 15 sukarelawan pertahanan desa dan melukai lima personel keamanan.

Serangan tersebut sejauh ini menjadi yang paling mematikan terhadap pasukan pemerintah sejak pemberontakan separatis dimulai.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...