DPR AS Loloskan RUU Plafon Utang, Risiko Default Masih Mengintai

Agustiyanti
28 April 2023, 14:28
dolar AS, RUU, DPR, utang pemerintah, plafon utang
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi.RUU yang diloloskan DPR AS akan memberikan otoritas kepada pemerintah Biden untuk menambah utang sebesar US$1,5 triliun atau hingga 31 Maret, mana yang lebih dulu.

Schumer mengatakan kepada wartawan bahwa RUU DPR ini akan mati saat tiba di Senat dan bahwa tindakan Partai Republik hanya membawa AS semakin dekat pada kegagalan AS membayar utang atau default bersejarah yang dapat mengguncang pasar dan ekonomi di seluruh dunia. Demokrat menguasai Senat dengan 51 suara.

Sebelumnya, Pemimpin Mayoritas DPR Steve Scalise meramalkan dalam sebuah wawancara bahwa mengatakan, pengesahan RUU batas utang Republik akan mengubah "seluruh dinamika" dan menekan Demokrat untuk terlibat dalam negosiasi. Partai Republik dengan cepat memuji kemenangan McCarthy, yang diragukan sampai saat-saat terakhir.

Sepanjang perdebatan tentang RUU tersebut, Partai Republik menyebut Demokrat sebagai pemboros uang pembayar pajak, yang menurut mereka telah mendorong utang nasional ke zona bahaya.

Demokrat di sisi lain mengeluhkan pemotongan anggaran yang besar akan berdampak pada program-program termasuk perawatan kesehatan bagi orang miskin, pendidikan Head Start untuk anak-anak prasekolah, dan serangkaian program lain termasuk penegakan hukum, serta operasi keamanan bandara.

Departemen Perhubungan mengatakan pada hari Rabu bahwa RUU tersebut akan menutup 375 menara kontrol lalu lintas udara yang dikelola oleh staf federal dan kontrak di seluruh negeri dan menghasilkan 7.500 hari inspeksi keselamatan kereta api yang lebih sedikit.

Perubahan dalam semalam melalui RUU itu juga menghapus ketentuan yang akan mengakhiri kredit pajak untuk biofuel, bagian dari inisiatif perubahan iklim Biden dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi 2022.

Partai Republik juga mempercepat beberapa persyaratan kerja baru yang lebih keras untuk menerima tunjangan kesehatan Medicaid bagi orang miskin. 

"Pemotongan pajak besar-besaran Partai Republik untuk orang kaya telah merugikan pembayar pajak lebih dari US$10 triliun selama dua dekade terakhir dan sekarang mereka ingin pekerja dan keluarga Amerika membayar harganya," kata Perwakilan Richard Neal, Demokrat senior di Komite Cara dan Saran DPR.

Gedung Putih telah meminta Kongres untuk menaikkan batas utang tanpa syarat, seperti yang dilakukan tiga kali di bawah pendahulu Biden dari Partai Republik, Donald Trump.

Anggota parlemen tidak tahu persis berapa banyak waktu yang tersisa untuk bertindak. "Tanggal x" ketika Departemen Keuangan tidak lagi mampu membayar semua tagihannya bisa datang paling cepat Juni atau diperpanjang hingga musim panas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...