Evergrande Diambang Bangkrut Potensi Picu Krisis Properti di Cina

Yuliawati
Oleh Yuliawati
24 Agustus 2023, 16:26
Gedung Evergrande
123rf.com
Gedung Evergrande

Selain Evergrande, raksasa properti Tiongkok lainnya, Country Garden, berpotensi mengalami kerugian hingga US$7,6 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini.

Beberapa perusahaan terbesar di pasar real estat Tiongkok sedang berjuang untuk mendapatkan dana untuk menyelesaikan pembangunan.

“Kunci dari masalah ini adalah menyelesaikan proyek-proyek yang belum selesai karena hal ini setidaknya akan menjaga sebagian pembiayaan tetap mengalir,” kata Steven Cochrane dari firma riset ekonomi Moody's Analytics, dikutip dari BBC.

Krisis Properti di Tengah Perlambatan Ekonomi Tiongkok

Sektor properti di Tiongkok menyumbang 30% dari aktivitas ekonomi negara, dan lebih dari dua pertiga kekayaan rumah tangga terkait real estat.

Selain faktor bangkrutnya Evergrande, pasar properti lesu karena pembatasan Covid-19 yang melemahkan pertumbuhan ekonomi. Konsumen enggan membeli rumah baru karena tingginya angka pengangguran dan penurunan nilai properti.

Pada awal Juli, Cina mengalami deflasi karena penurunan harga konsumen. Turunnya harga konsumen ini pertama kalinya sejak dua tahun terakhir.

Impor dan ekspor negara tersebut juga turun tajam pada bulan lalu karena melemahnya permintaan global. Kondisi ini mengancam prospek pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Ekspor turun 14,5% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan impor turun 12,4%.

Bank sentral Tiongkok pun memangkas suku bunga utama untuk kedua kalinya dalam tiga bulan. Langkah untuk meningkatkan perekonomian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...