Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Tampung Ribuan Warga Palestina

Tia Dwitiani Komalasari
4 November 2023, 21:13
Rumah Sakit Indonesia di Gaza
mer-c.org
Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Selama sepekan berada di RS Asy Syifa, tim medis Indonesia masih banyak menemui korban-korban agresi dengan luka berat, bahkan harus kehilangan anggota tubuhnya akibat bom dan rudal Israel yang membabi-buta.

Tim MER-C juga melihat bahwa RS di Gaza kewalahan menampung korban agresi yang begitu banyak. Terlebih lagi wilayah gaza utara yang berbatasan langsung dengan Israel. Sebagai sebuah wilayah perang, Gaza juga hanya memiliki satu RS Rehabilitasi, yang tidak luput dari serangan Israel.

Melihat kebutuhan akan sarana kesehatan serta jumlah donasi dari masyarakat Indonesia yang cukup besar kala itu, Tim MER-C didampingi sejumlah wartawan Indonesia bertemu dengan Menkes palestina, Bassim Naim, di Gaza. Pada kesempatan yang langka tersebut, Tim MER-C menyampaikan rencana pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza.

Rencana ini disambut sangat baik oleh pemerintah Palestina. Pasca penandatanganan MOU, tim kembali ke tanah air dan menyampaikan rencana Pembangunan RSI kepada Menkes Indonesia saat itu, Siti Fadilah Supari.

Perjuangan Relawan Tembus Blokade Gaza

Namun, pembangunan RS Indonesia tersebut menemui sejumlah kendala. Salah satunya karena tim kesulitan mendapatkan izin masuk Gaza.

Setelah setahun menunggu, Tim MER-C kemudian mendapatkan izin masuk Gaza bersama aktivis dari berbagai negara mengikuti Misi Freedom Flotilla (Armada Pembebasan Gaza). Mereka menaiki kapal milik organisasi IHH Turki bernama "Mavi Marmara"pada Mei 2010.

Dalam perjalanan, kapal itu diserang tentara Israel yang menyebabkan sembilan aktivis meninggal dunia dan puluhan luka-luka. Aktivis lain termasuk Tim MER-C ditangkap dan ditahan oleh Israel. Harapan menginjak kaki di tanah Gaza untuk melanjutkan program RSI pun sempat pupus.

 Pada Juli 2010, tekanan dunia Internasional yang besar pasca insiden penyerangan "Mavi Marmara" membuat pintu perbatasan menuju Gaza menjadi "agak longgar". Tim MER-C yang terdiri dari dokter, insinyur, dan sejumlah media akhirnya bisa kembali masuk ke Jalur Gaza.

Upaya untuk menembus dan membuka blokade Gaza terus berlanjut. Masyarakat Asia yang tergabung dalam "Asian People's Solidarity for Palestine" melakukan konvoi "Asian Solitary Caravan for Gaza" pada 2 Des 2010 - 6 Jan 2011 yang diikuti 160 aktivis dari 13 negara di Asia.    

Hingga akhirnya, pembangunan struktur RS Indonesia dimulai pada Mei 2011 dan selesai setahun kemudian. Mereka kemudian melanjutkan pembangunan tahap dua yang selesai 2014.

Sejumlah selebriti Indonesia juga turut mengkampanyekan penggalangan dana untuk bantuan alat kesehatan RS Indonesia, di antaranya Slank, Wali, Naif hingga White Shoes and The Couples Company.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...