Uni Eropa Sepakat Mulai Perundingan Keanggotaan Ukraina

Agustiyanti
15 Desember 2023, 07:21
Uni Eropa, ukraina
Pixabay
Ilustrasi. Para pemimpin Uni Eropa masih harus memutuskan proposal untuk memberikan bantuan keuangan penting kepada Ukraina sebesar 50 miliar euro, selain membahas perundingan keanggotaan negara tersebut.

Para pemimpin Uni Eropa membuat keputusan bersejarah pada Kamis (13/12) untuk membuka perundingan terkait keanggotaan Ukraina. Keputusan pada pertemuan puncak di Brussel  ini membawa Ukraina selangkah lebih dekat ke tujuan strategis jangka panjang mereka, yakni menempatkan diri di Barat dan melepaskan diri dari orbit Moskow.

Mengutip Reuters, Uni Eropa mengambil keputusan tersebut dengan cara yang sangat tidak lazim: Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang membina hubungan dekat dengan Moskow setuju meninggalkan ruangan ketika rekan-rekannya dari 26 anggota UE lainnya menyetujui langkah baru itu.

Langkah ini dilakukan pada saat yang kritis bagi Ukraina, setelah serangan balasannya terhadap pasukan Rusia gagal menghasilkan keuntungan besar dan Presiden AS Joe Biden sejauh ini tidak mampu mendapatkan paket bantuan senilai US$60 miliar untuk Kyiv melalui Kongres AS.

"Ini adalah kemenangan bagi Ukraina. Kemenangan bagi seluruh Eropa. Kemenangan yang memotivasi, menginspirasi, dan menguatkan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, seperti dikutip dari Reuters.

Para diplomat dan pejabat Uni Eropa mengatakan, Kanselir Jerman Olaf Scholz memainkan peran penting dalam membuat Orban meninggalkan ruangan untuk membuka jalan bagi pengambilan keputusan. Scholz mengatakan keputusan itu merupakan tanda dukungan yang kuat terhadap Ukraina.

Para pemimpin Uni Eropa juga menyetujui pembicaraan aksesi dengan bekas republik Soviet lainnya, Moldova dan memberikan status calon anggota kepada negara lain, Georgia.

“Jelas bahwa negara-negara ini termasuk dalam keluarga Eropa,” kata Scholz di platform media sosial X.

Para pemimpin mengatakan mereka juga akan memulai pembicaraan keanggotaan dengan Bosnia setelah negara tersebut melakukan reformasi politik tertentu.

Para pemimpin Uni Eropa masih harus memutuskan proposal untuk memberikan bantuan keuangan penting kepada Ukraina sebesar 50 miliar euro. Orban sebelumnya keberatan dengan rencana itu.

Orban juga tetap mempertahankan keberatannya terhadap perundingan keanggotaan Ukraina bahkan setelah keputusan diambil.

“Sikap Hongaria jelas, Ukraina tidak siap jika kita memulai perundingan mengenai keanggotaan UE,” katanya, seraya menyebut keputusan untuk memulai perundingan “tidak rasional” dan “tidak pantas.”

Ia mengatakan, 26 negara anggota Uni Eropa yang bersikukuh terhadap keputusan tersebut meski negaranya menentang. Ia menegaskan, Hongaria tidak ingin berpartisipasi dalam keputusan tersebut. 

Ukraina yang saat ini berada dalam situasi perang dengan Rusia memiliki geografis yng lebih besar dibandingkan negara anggota UE mana pun dengan populasi 44 juta jiwa. Negara ini juga memiliki beberapa tantangan unik untuk masuk ke dalam blok beranggotakan 27 negara tersebut.

Meski sudah ada langkah baru, perundingan keanggotaan kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun dan tidak akan segera dimulai.

Pertama, UE harus menyetujui kerangka negosiasi untuk perundingan tersebut, yang akan membutuhkan keputusan bulat lainnya. Para pemimpin mengatakan, mereka akan mengambil langkah ini setelah Ukraina memenuhi persyaratan penting mengenai demokrasi dan supremasi hukum.

Banyak pemimpin Uni Eropa telah memperingatkan bahwa tidak menyetujui dimulainya perundingan akan dianggap sebagai kemenangan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Perdana Menteri Portugal Antonio Costa mengatakan Orban tidak meminta imbalan apa pun karena membiarkan keputusan itu diambil.

"Beliau menyadari bahwa kita berada dalam situasi yakni ada 26 orang yang memiliki satu keputusan dan dia yang lain. Jadi dia tidak mau menghalangi dan ditemukan solusinya," ujarnya.


Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...