PBB Kembali Desak Gencatan Senjata, Hindari Tragedi Besar di Gaza

Syahrizal Sidik
9 Februari 2024, 15:31
PBB Kembali Desak Gencatan Senjata, Hindari Tragedi Besar di Gaza
ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho Gumay/foc
Sekjen PBB Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata sebelum terjadi tragedi kemanusiaan yang lebih besar di Gaza, Palestina

Di Gedung Putih, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, mengatakan pemerintahan Biden tidak melihat tanda-tanda meyakinkan bahwa Israel akan segera melakukan operasi militer di Rafah.

Tetapi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya memberikan sinyal operasi, dengan mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintahannya telah memerintahkan IDF, Angkatan Pertahanan Israel, untuk beroperasi di Rafah. Wilayah ini disebut-sebut sebagai basis terakhir kelompok Palestina Hamas. 

Di sisi lain, Badan PBB yang membantu pengungsi Palestina, UNRWA, telah menjadi sorotan dan kritik yang intens dalam beberapa minggu terakhir sejak Israel menuduh sekitar selusin stafnya berpartisipasi dalam serangan teror 7 Oktober. Setidaknya 16 negara, termasuk donor utama Amerika Serikat, telah menangguhkan pendanaannya untuk lembaga tersebut.

Guterres dan Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, segera bertindak setelah menerima informasi dari Israel dan memecat sembilan dari yang dituduh. Seorang staf lainnya dikonfirmasi meninggal, dan pejabat sedang mengklarifikasi identitas dua lainnya. Penyelidikan internal PBB telah dimulai, serta tinjauan independen atas operasi lembaga tersebut.

Pada konferensi pers Rabu, Netanyahu meminta agar UNRWA dibubarkan. Namun, Guterres menegaskan, UNRWA sangat penting dan tidak tergantikan. "Tidak ada organisasi lain yang memiliki kehadiran di Gaza yang mampu untuk merespons kebutuhan," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...