Kronologi Crazy Rich Vietnam Divonis Hukum Mati Akibat Korupsi Rp200 T

Yuliawati
Oleh Yuliawati
12 April 2024, 12:40
Hukuman mati kepada pengusaha Truong My Lan tak hanya menjadi perhatian warga Vietnam, tapi juga dunia.
Katadata | Muchamad Nafi
Hukuman mati kepada pengusaha Truong My Lan tak hanya menjadi perhatian warga Vietnam, tapi juga dunia.

Semua tanah secara resmi adalah milik negara. Untuk mendapatkan akses ke sana, sering kali bergantung pada hubungan pribadi dengan pejabat negara. Korupsi meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan menjadi endemik.

Pada 2011, Truong My Lan adalah seorang tokoh bisnis terkenal di Kota Ho Chi Minh, dan ia diizinkan untuk mengatur penggabungan tiga bank kecil yang kekurangan dana menjadi entitas yang lebih besar: Saigon Commercial Bank.

Hukum Vietnam melarang setiap individu untuk memiliki lebih dari 5% saham di bank mana pun. Namun, jaksa penuntut mengatakan bahwa melalui ratusan perusahaan cangkang dan orang-orang yang bertindak sebagai kuasanya, Truong My Lan sebenarnya memiliki lebih dari 90% saham Saigon Commercial.

Mereka menuduhnya menggunakan kekuasaan tersebut untuk menunjuk orang-orangnya sendiri sebagai manajer, dan kemudian memerintahkan mereka untuk menyetujui ratusan pinjaman ke jaringan perusahaan cangkang yang dikuasainya. Pinjaman yang diberikannya mencapai 93% dari total pinjaman bank Saigon Commercial.

Menurut jaksa penuntut, selama tiga tahun sejak Februari 2019, ia memerintahkan sopirnya untuk menarik 108 triliun dong Vietnam atau lebih dari US$4 miliar dolar (sekitar Rp64,2 triliun) dalam bentuk tunai dari bank dan menyimpannya di ruang bawah tanahnya.

Dia juga dituduh menyuap banyak orang untuk memastikan pinjamannya tidak pernah diperiksa. Seorang mantan kepala inspektur di bank sentral dijatuhi hukuman seumur hidup karena menerima suap sebesar $5 juta.

Banyaknya publisitas resmi mengenai kasus ini bagai menyalurkan kemarahan publik atas korupsi terhadap Truong My Lan. Namun, mereka yang mengenali model bisnis di Vietnam, menganggap perbuatan Truong My Lan merupakan hal yang wajar.

Le Hong Hiep yang mengelola Program Studi Vietnam di ISEAS - Yusof Ishak Institute di Singapura mengatakan model bisnis Truong My Lan sudah lama diketahui publik.

" Sudah menjadi rahasia umum di pasar bahwa Truong My Lan dan kelompok Van Thinh Phat-nya menggunakan SCB sebagai celengan untuk mendanai akuisisi massal real estat di lokasi-lokasi yang paling strategis," kata Le Hong Hiep.

Le Hong Hiep mengatakan bukan hanya Truong My Lan melalui SCB yang menerapkan praktik itu. "Hal ini merupakan praktik yang umum. SCB bukan satu-satunya bank yang digunakan seperti ini. Jadi mungkin pemerintah kehilangan pandangan karena ada begitu banyak kasus serupa di pasar."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...