9 Penyebab Jerawat Akibat Kebiasaan Buruk Ini

Image title
8 September 2021, 10:25
Ilustrasi penyebab jerawat
pixabay.com
Ilustrasi permasalahan bekas jerawat

Merokok dapat menyempitkan pembuluh darah dari dalam, dan asapnya merusak sel-sel kulit yang merupakan pertahanan baris pertama dari perlindungan tubuh. Akibatnya, penyumbatan pori-pori terjadi dan menimbulkan komedo, serta jerawat non-inflamasi lainnya. Selain itu, merokok juga terbukti dapat memperburuk bekas jerawat dan menyebabkan permukaan kulit tidak merata.

Faktor Lain

Beberapa penyebab jerawat lainnya juga dapat dipengaruhi beberapa faktor lain, baik dari dalam maupun luar tubuh kita.

1. Produksi minyak berlebih

Kulit dirancang lengkap dengan kelenjar minyak. Kelenjar kecil ini berada di dekat permukaan kulit dan menempel pada folikel. Kelenjar minyak bertugas melumasi rambut dan kulit agar tidak kering, serta menghasilkan minyak yang dikenal dengan sebum.

Pada orang yang rentan berjerawat, kelenjar minyak memproduksi sebum yang lebih banyak. Jika sebum bercampur dengan sel kulit mati, maka akan menyumbat pori-pori. Hal ini akan memicu folikel menonjol ke luar, dan menciptakan komedo. Bakteri yang hidup di sekitar kulit dapat menginfeksi folikel atau pori-pori yang tersumbat, serta memicu tumbuhnya jerawat.

2. Hormon testosteron

Penyebab jerawat pada remaja umumnya terkait peningkatan hormon testosteron. Selama pubertas, hormon testosteron meningkat. Hormon tersebut berperan merangsang pertumbuhan alat kelamin pada laki-laki serta menjaga kekuatan otot dan tulang pada perempuan.

Kelenjar minyak sangat sensitif terhadap perubahan hormon. Alhasil, saat kadar testosteron melonjak, kelenjar minyak turut memproduksi lebih banyak sebum atau minyak yang menyebabkan timbulnya jerawat.

3. Faktor keturunan

Penyebab munculnya jerawat  bisa dipengaruhi faktor keturunan. Jika orang tua atau anggota keluarga kandung cenderung berjerawat, ada kemungkinan Anda juga rentan berjerawat. Salah satu penelitian mengungkapkan, kemungkinan tersebut cukup besar terjadi.

4. Perubahan hormon pada wanita

Jerawat pada orang dewasa lebih banyak dialami wanita dibanding pada pria. Kondisi tersebut dipengaruhi perubahan hormon yang dialami wanita, seperti sebelum atau ketika menstruasi dan hamil. Selain itu, perubahan hormon juga bisa terkait penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS).

5. Efek samping sejumlah obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping pada tubuh, termasuk kulit. Adapun jenis obta tersebut seperti steorid, lithium, dan obat untuk mengatasi gangguan kesehatan mental. Untuk itu, Anda bisa konsultasikan dengan dokter untuk mencari obat pengganti dengan efek penyebab jerawat yang minim.

 6. Stres

Pada dasarnya, stres tidak menjadi penyebab jerawat secara langsung. Namun, ketika Anda dilanda stres, tubuh akan menghasilkan lebih banyak androgen yang juga merangsang kelenjar minyak dan kantong rambut di kulit. Akibatnya, jerawat pun muncul.

Selain itu, stres juga dapat menimbulkan berbagai kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan jerawat, seperti merokok, minum alkohol, dan makan berlebihan. Oleh sebab itu, mengelola stres dengan baik dapat mengurangi risiko timbulnya jerawat.

9. Cuaca

Tahukah Anda bahwa cuaca juga dapat menjadi faktor timbulnya jerawat? Pada saat cuaca lembap selama musim hujan, atau di iklim tropis, Anda mungkin lebih rentan berjerawat. Bahkan ada kemungkinan jerawat yang sudah ada menjadi lebih parah.

Lingkungan yang lembap menyebabkan kulit lebih mudah berkeringat, sehingga mudah bercampur dengan sel kulit mati dan kotoran. Akibatnya, penyumbatan pori-pori terjadi dan jadi penyebab jerawat muncul. Hal itu juga berlaku ketika cuaca panas karena memicu produksi keringat lebih banyak.

Sementara itu, cuaca kering membuat kulit ikut kering, sehingga memicu produksi minyak berlebih untuk menjaga kelembapan kulit.. Selain itu, kulit yang kering menyebabkan pengelupasan lapisan teratas. Alhasil, sel kulit mati menumpuk dan bercampur dengan sebum yang nantinya menyumbat pori.

8. Pola makan

Ketika remaja, kita meyakini makanan berminyak dan manis dapat menjadi penyebab jerawat. Itu juga berlaku bagi orang dewasa. Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa diet tinggi karbohidrat dapat mempengaruhi kemungkinan kita mengalami jerawat.

Secara khusus, pola makan tinggi karbohidrat olahan, seperti mengonsumsi roti putih dan pasta putih, hingga kue dan kue kering serta tinggi indeks glikemik (GI) dapat meningkatkan kemungkinan perkembangan dan keparahan jerawat. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan.

Adapun GI adalah skala yang digunakan untuk mengukur seberapa besar makanan tertentu dapat mempengaruhi kadar gula darah. Terlalu banyak mengonsumsi produk susu juga akan memengaruhi timbulnya jerawat.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa produk susu akan meningkatkan kadar faktor pertumbuhan insulin 1 (IGF-1), yang akhirnya dapat memicu atau memperburuk jerawat.

Salah satu bentuk produk susu yang paling memicu jerawat adalah susu sapi, terutama susu rendah lemak, yang mengandung sejumlah besar hormon seperti progesteron dan memiliki kandungan gula yang lebih tinggi.

Solusinya, kurangi konsumsi makanan ringan, seperti keripik dan es krim. Adan bisa beralih ke camilan yang lebih sehat seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan makanan berprotein tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...