Menteri Susi: Efisiensi Logistik Dorong Kenaikan Ekspor Produk Ikan
Susi mencatat sepanjang 2017, volume ekspor ikan mencapai 7.003 high cube (HC), namun baru sampai pertengahan tahun 2018 ekspor ikan sudah melampaui capaian tahun lalu yakni sekitar 8.070 HC. "Mudah-mudahan bisa sampai 14.000 HC hingga akhir tahun," ujarnya.
Dia mengaku pencapaiannya menggembirakan karena peningkatan ekspor ini dibarengi dengan penurunan angka komoditas perikanan impor. Volume komoditas impor yang terdiri dari tepung ikan, bahan baku pakan, frozen sardine, frozen mackerel, dan fish oil nyatanya mengalami penurunan.
Contohnya, bolume impor komoditas tepung ikan pada periode Januari-Juli 2017 persentase kenaikannya mencapai 15,33%, sedangkan di periode yang sama tahun 2018 turun menjadi 7,91%. Begitu pula dengan impor komoditas sardine frozen yang mencapai 36,26% pada 2017 turun menjadi 17,14%di tahun 2018.
(Baca juga: Dorong Transaksi Perikanan, Menteri Susi Pantau Pembangunan SKPT Papua)
"Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku dalam negeri, ekspor kita lebih banyak dibandingkan yang impor," kata Susi.
Menurutnya, Surabaya juga kaya akan komoditas udang vaname, cakalang, tuna beku, udang beku/olahan, dan ikan segar seperti kakap, layur, kerapu, dan laosa. Dia berharap integrasi mampu meningkatkan pelayanan dan fasilitas, termasuk juga mempercepat waktu tunggu (dwelling time) yang masih mencapai dua jam.