Menteri Susi Dorong Daerah Terbitkan Larangan Buang Sampah Sembarangan

Michael Reily
23 Juli 2018, 15:19
sampah
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan mancanegara membawa papan selancar di dekat tumpukan sampah yang terdampar di Pantai Kuta, Badung, Bali, Selasa (21/3).

Dia menyarankan supaya masyarakat membuat kanal dengan lebar kurang lebih satu meter dan kedalaman setengah meter, serta jalur berkelok sebagai jalan bagi masyarakat yang ingin menyusuri pantai dan bermain air. Alhasil, kerusakan mangrove dapat dicegah dan ikan dapat bertelur.

Masyarakat pun diharapkan turut mengumpulkan karang di pinggir pantai dan menaruhnya agak ke tengah sebagai breakwater atau pemecah gelombang sebagai hasil kanalisasi yang dilakukan. Jika kanal tidak dibuat, pohon bakau yang ditanam dapat mati karena kekurangan air atau pertumbuhannya terhambat.

Permintaan lainnya adalah imbauan supaya masyarakat tidak menebang pohon bakau sebagai bahan baku bangunan rumah maupun kolam pertambakan udang. “Bakau jangan diambil, jangan dipotong,” kata Susi. (Baca juga: Cemari Citarum, 15% Pabrik Tekstil Tak Punya Pengolahan Limbah).

Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati mengatakan, warga Pulau Pari sudah sejak lama memiliki inisiatif untuk melakukan rehabilitasi hutan pohon bakau. Alasannya, lebih dari 50 persen pohon bakau sudah rusak di Indonesia. Padahal bakau adalah salah satu ekosistem penting untuk negara kepulauan.

Nur menjelaskan manfaat pohon bakau adalah menyaring air, mencegah abrasi, dan menahan gelombang. Belum lagi manfaat ekonomi yang dapat dirasakan masyarakat dengan munculnya kepiting dan udang di hutan mangrove. “Seharusnya dilindungi pemerintah dan diberikan fasilitas sehingga inisiatif warga makin banyak muncul dan menumbuhkan perbaikan-perbaikan di berbagai tempat,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...