Eijkman Kantongi Dana Rp 14 M untuk Laboratorium Pendeteksi Covid-19

Dimas Jarot Bayu
6 April 2020, 14:43
pandemi corona, Eijkman, laboratorium
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Peneliti menguji sampel menggunakan teknologi terbaru Polymerase Chain Reaction (PCR) berbasis digital (ddPCR) di Laboratorium Genomik dan Perbaikan Mutu Tanaman, LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019).

“Dengan semakin banyaknya negara-negara terdampak, maka negara besar sekalipun, semua negara, berebutan untuk mendapatkan alat-alat yang berhubungan penanganan Covid-19 ini,” kata Doni.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio menyatakan pihaknya hanya mampu melakukan 180 uji spesimen menggunakan polymerase chain reaction (PCR) per hari. Padahal, jumlah spesimen yang datang setiap harinya mencapai 300.

Amin mengatakan, minimnya uji spesimen dengan PCR karena kapasitas laboratoriumnya masih belum mencukupi. Ada pula kekurangan sumber daya manusia (SDM) ketika melakukan uji spesimen tersebut.

Selain itu, Amin menyebut proses ekstraksi RNA untuk PCR masih dilakukan secara manual. Eijkman belum sanggup membeli alat yang bisa melakukan ekstraksi RNA secara otomatis.

“Alatnya mahal sekali. (Harga) alatnya sampai di atas Rp 8 miliar,” kata Amin ketika dihubungi Katadata.co.id, Kamis (2/4).

(Baca: Sebut Rapid Test Tak Efektif, Eijkman Sarankan Pemerintah Gunakan PCR)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...