Jokowi Soroti Rendahnya Kompetensi Baca, Matematika dan Sains Siswa RI

Dimas Jarot Bayu
3 April 2020, 12:43
Ilustrasi, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Saat memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Jumat (3/4), Jokowi mengungkapkan tiga hal pokok permasalahan sistem pendidikan di Indonesia.
ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr/sgd/aww.
Ilustrasi, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Saat memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Jumat (3/4), Jokowi mengungkapkan tiga hal pokok permasalahan sistem pendidikan di Indonesia.

Mengacu survei PISA 2018, Jokowi menilai perlu langkah-langkah perbaikan secara menyeluruh dalam mengatasi tiga persoalan pendidikan tersebut.

“Baik aspek peraturan, regulasi, anggaran infrastruktur, manajemen sekolah, kualitas guru, dan beban administrasi guru,” katanya.

Terkait dengan beban administrasi guru, Jokowi menilai hal tersebut membuat guru tak fokus mengajar. Oleh sebab itu, ia menginstruksikan agar masalah ini segera diatasi.

Ia pun meminta adanya perbaikan proses belajar-mengajar dengan penggunaan teknologi informasi. Serta, perbaikan lingkungan belajar siswa, termasuk motivasi belajar dan menekan tindakan perundungan di sekolah.

Lebih lanjut, ia menilai ada hubungan kuat antara hasil survei PISA dan Ujian Nasional (UN), dengan kondisi sosial ekonomi siswa. Karenanya, penghentian UN saat ini harus menjadi momentum, untuk merumuskan ulang sistem evaluasi serta standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional.

“Apakah dalam pengendalian mutu pendidikan secara nasional hanya menggunakan UN atau bisa juga standar yang dipakai secara internasional seperti PISA,” ujar Jokowi.

(Baca: Cegah Penyebaran Corona, Jokowi Resmi Tiadakan Ujian Nasional )

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...