Kontak dengan Pasien Positif, 700 Ribu Warga RI Terancam Kena Corona

Dimas Jarot Bayu
20 Maret 2020, 18:12
Pemerintah Sebut 700 Ribu Warga Indonesia Berisiko Terinfeksi Corona
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz
Ilustrasi, petugas Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Cimahi Utara, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020).

Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sempat menyatakan bahwa rapid test akan diprioritaskan di wilayah terindikasi rawan terinfeksi corona. Berdasarkan hasil pemetaan, daerah rawan terinfeksi yakni Jakarta Selatan.

Pemeriksaan melalui rapid test dimulai sore hari ini (20/3). "Hari ini pemerintah mulai lakukan rapid test sebagai upaya memperoleh indikasi awal apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak," kata Yurianto.

(Baca: Pasien Positif Corona Bertambah Jadi 369 Kasus, 32 Orang Meninggal )

Rapid test yang dimaksud, petugas kesehatan baik dari rumah sakit maupun puskesmas mendatangi rumah warga yang berisiko terinfeksi satu per satu. Hasil dari pemeriksaan rapid test bakal diketahui secara cepat, yakni dua menit. 

Hanya saja, sensitivitas dari rapid test tak akan sebaik ketika pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR). Karena itu, orang-orang yang terinfeksi corona kurang dari sepekan bisa saja tak terdeteksi melalui rapid test.

Meski begitu, orang-orang yang terdeteksi positif melalui rapid test akan diperiksa kembali dengan metode PCR. "Jika positif dan bergejala maka bisa kita siapkan ruang perawatan," kata Yurianto.

(Baca: 7 Pasien Corona yang Meninggal Hari Ini Terbanyak dari Jawa Barat)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...